Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepekan, 23 Ular Ditemukan di Area Perumahan Warga Lenteng Agung

Kompas.com - 14/01/2019, 20:23 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Total 23 ekor ular di temukan warga Lentang Agung, Jakarta Selatan dalam kurun waktu sepekan.

Penemuan itu bermula pada hari Senin (6/1/2019) saat warga berhasil mengamankan seekor ular jantan.

"Awalnya warga ada menemukan ular di situ, ukurannya kurang lebih sekitar 3 meter," kata  Lurah Lenteng Agung Satia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/1/2019).

Ular tersebut kemudian mati karena stres setelah ditangkap warga setempat.

Selang tiga hari kemudian atau pada Kamis (10/1/2019), warga awalnya menemukan seekor anak ular di sebuah tempat pembuangan sampah. Namun ternyata, ada sekitar 14 ular.

"Awalnya kan warga takut, enggak ada yang berani, dipanggil damkar (pemadam kebakaran) dan dari komunitas satwa. Begitu diangkat di bawah saluran air itu ternyata ada sekitar 14 ekor dengan yang pertama dilihat tadi," jelas Satia.

Baca juga: Petugas Damkar Tangkap Ular Sanca 3 Meter dari Rumah Warga di Lenteng Agung

Warga yang masih merasa khawatir kemudian melanjutkan pencarian hingga ditemukan 7 ekor anak ular lagi di keesokan harinya.

Kemudian pada Minggu (13/1/2019) malam, warga menemukan induk dari ular-ular tersebut di pipa saluran air rumah milik salah seorang warga.

"Pagi-pagi jam 05.00 sudah datang Damkar berusaha untuk mencari, pas disorot di lubang itu kelihatan tuh di dalam ada," kata Satia.

Ular itu kemudian diamankan oleh petugas damkar setelah membongkar saluran air rumah warga tersebut.

Baca juga: Penemuan 2 Ular Sanca Batik Hebohkan Warga Kampung Duren Depok

Satia memprediksi ular-ular itu berasal dari saluran-saluran air besar yang berada di sekitar lokasi tersebut.

"Memang agak jauh dari situ, itu ada saluran air yang lebih besar, Kali Pulo ya, itu Kali Pulo itu sangat mungkin (ular datang), kalau ke depan juga di jalan raya juga ada saluran air juga mungkin (ular) dari situ," jelasnya.

Satia kemudian berencana untuk mengajak warganya untuk membersihkan saluran-saluran air demi mencegah kejadian yang sama terulang kembali.

"Selanjutnya kami punya rencana untuk membongkar daerah situ, saluran (air) di situ, terutama (juga) untuk melancarkan saluran air," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com