Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Seperti Transjakarta, BUMD Bakal Kelola Bus Trans Kota Tangerang

Kompas.com - 15/01/2019, 21:23 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Syaiful Rohman mengatakan, pihaknya berencana mengalihkan pengelolaan bus Trans Kota Tangerang kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kota Tangerang, yaitu PT Tangerang Nusantara Global (TNG).

Selama ini, pengelolaan bus berada di bawah pengawasan Dishub Tangerang.

Rohman mengatakan, pengalihan tersebut dilakukan agar operasional serta pelayanan bus Trans Kota Tangerang lebih profesional seperti bus transjakarta yang dikelola BUMD Pemprov DKI Jakarta, PT Transjakarta.

Baca juga: Lelang Operator Selesai, Bus Trans Kota Tangerang Kembali Beroperasi

"Untuk lebih mempermudah birokrasi dan lebih profesional seperti transjakarta," ujar Rohman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/1/2019).

Rohman mengatakan, pengelolaan di bawah BUMD akan mempermudah pola kerja sama dengan pihak lain serta lebih leluasa dalam penyediaan bus.

Saat ini, mayoritas bus Trans Kota Tangerang merupakan milik operator.

Pemkot Tangerang tengah menggodok payung hukum berupa peraturan Wali Kota Tangerang agar rencana tersebut bisa terealisasi.

Salah satu aturan tersebut yaitu memberikan kewenangan kepada PT TNG untuk mengelola operasional bus Trans Kota Tangerang.

Saat ini, PT TNG memiliki tugas, di antaranya mengelola sistem perparkiran, pembangunan fasilitas umum, serta fasilitas jaringan komunikasi yang ada di Tangerang.

"Berharap memang secepatnya harapan Pak Wali, sehingga pelayanan kepada masyarakat jauh lebih bisa maju lagi," ujar Rohman.

Pemerintah Kota Tangerang mengoperasikan dua koridor Trans Kota Tangerang, yaitu koridor 1 jurusan Poris Plawad-Jatiuwung yang beroperasi sejak 2016 serta koridor 2 jurusan Terminal Poris Plawad-Cibodas.

Baca juga: Pemkot Tangerang Terus Benahi Trans Kota Tangerang

Masing-masing dilayani 10 bus Trans Kota Tangerang. Hanya dua dari 20 bus yang dimiliki Dishub Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com