Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Imbau Novel Bersedia Diperiksa untuk Klarifikasi Isu

Kompas.com - 16/01/2019, 18:02 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala berharap, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mau diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus penyerangan terhadap dirinya.

Selain untuk mengungkap pelaku penyerangan, pemeriksaan Novel dinilai perlu dilakukan untuk mengklarifikasi isu yang berkembang di masyarakat, salah satunya pernyataan Novel ke mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen M Iriawan.

Novel mengaku pernah diingatkan oleh Iriawan agar berhati-hati karena ada pihak yang tengah mengintainya.

Hal itu disampaikan Novel saat diperiksa oleh penyidik di Singapura.

"Jadi begini, pada waktu Pak Novel dimintai keterangan di awal di Singapura. Itu Pak Iwan lah yang mengkonfirmasikan bahwa 'Pak Novel, Anda diawasi oleh beberapa orang. Itu hasil pekerjaan intel Polri'. Maka kalau Pak Novel mau diadakan penjagaan, bisa dibantu. Itu pernyataan Pak Novel tentang Pak Iriawan," ujar Adrianus setelah penyerahan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman terkait kasus penyerangan Novel di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).

Namun, hal berbeda disampaikan oleh Iriawan saat dimintai keterangannya. Iriawan mengatakan, dirinyalah yang mendapatkan informasi terkait hal tersebut dari Novel.

Baca juga: Polri Hargai Pantauan Koalisi Masyarakat Sipil Terkait Novel Baswedan

Adrianus berharap agar Novel mau diperiksa untuk mengklarifikasi hal tersebut.

"Agar kemudian berbagai hal yang simpang siur di media, terutama mengenai dua hal tadi, ada jenderal, ada orang-orang yang mengawasi dia, ada beberapa kejadian, dia tabrakan dan seterusnya, itu diklarifikasi lagi benar enggak," ujar Adrianus.

"Pada saat pemeriksaan pertama, Pak Novel mengatakan bahwa semua kejadian tidak ada hubungannya, tetapi di media lain dia katakan ada hubungannya. Jadi yang mana yang benar," kata Adrianus.

Novel diserang tak jauh dari rumahnya usai shalat subuh di masjid pada 11 April 2017. Novel disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.

Cairan itu mengenai wajah Novel. Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak.

Baca juga: Ombudsman: Polda Sudah Panggil Novel Berkali-kali, tapi Tak Diindahkan

Tak seorang pun yang menyaksikan peristiwa tersebut. Hingga kini, kepolisian belum mampu mengungkap kasus tersebut.

Ombudsman juga telah menghentikan penyelidikan dugaan maladministrasi penyidik Polda Metro Jaya pada kasus penyerangan terhadap Novel karena telah mendapat klarifikasi dari kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com