JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik pembangunan tanggul pantai di Muara Baru, Jakarta Utara.
Tanggul itu beberapa kali bocor, terakhir pada Desember 2018.
"Saya lihat di lapangan, salah satu masalahnya tidak berbicara dengan warga. Main patok saja pasang di situ," kata Anies di Balai Kota, Rabu (16/1/2019).
Baca juga: Pembangunan Tanggul Permanen di Jatipadang Ditargetkan Rampung 3 Minggu
Anies mengatakan, sebelum didirikan tanggul, lokasi itu dijadikan tempat parkir kapal dan pembuangan air warga.
Ia menyayangkan tanggul yang dibangun tinggi melebihi ketinggian kampung nelayan di situ.
"Terus ada hujan di situ. Mau dialirkan ke mana air hujannya itu kalau pemerintah tidak dari awal menyiapkan pompa dengan baik?" ujar Anies.
Adapun ketinggian muka tanah yang berbeda di kampung itu, kata Anies, merupakan tanda penurunan muka air tanah.
"Sampai tanggulnya kelihatan, pernah sampai kelihatan dua meter. Jadi itu menggambarkan tanah yang turun, tapi tanggulnya sendiri sama," kata dia.
Tanggul pantai di utara Jakarta untuk mengantisipasi banjir rob dibangun oleh beberapa pihak, yakni Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta perusahaan swasta yang beraktivitas di kawasan pesisir Jakarta.
Baca juga: Jebolnya Tanggul di Jatipadang dan Rencana Normalisasi Kali Pulo
Warga Muara Baru sempat khawatir tanggul yang rembes itu bakal jebol.
Kementerian PUPR mengatakan kebocoran tak bisa ditambal dan hanya bisa ditangani dengan membuat tanggul baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.