Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Raih Adipura, Kadis Lingkungan Hidup Kota Bekasi Siap Mundur

Kompas.com - 16/01/2019, 21:27 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi Jumhana Luthfi menyatakan kesiapannya mundur dari jabatan lantaran gagal membawa Kota Bekasi meraih penghargaan Adipura tahun 2018.

"Misalkan Pak Wali Kota mengevaluasi, saya siap. Siap mundur, saya gagal kok," kata Jumhana saat dikonfirmasi, Rabu (16/1/2019).

Baca juga: Bandung Tidak Raih Adipura, Oded Tidak Kecewa

Jumhana mengaku siap dievaluasi kinerjanya dan bersedia apabila diminta untuk mundur dari jabatannya.

Menurut Jumhana, peningkatan pengelolaan sampah di Kota Bekasi yang terjadi selama dia menjabat belum cukup untuk membuat Kota Bekasi meraih penghargaan Adipura.

"Waktu saya awal 2017 jadi Kepala Dinas LH, bank sampah hanya 30, sekarang kan sudah 230, kan proses tuh, tapi proses ini sama tim penilai Adipura jadi pembuktian bahwa Pemkot Bekasi belum optimal," ujar Jumhana.

Jumhana menjelaskan, ada dua faktor yang membuat Kota Bekasi gagal meraih Adipura.

Faktor pertama ialah peran masyarakat yang minim dalam upaya mengelola sampah.

"Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu di Bantar Gebang masih diterapkan sistem urukan tanah. Seharusnya sudah ada industrialisasi sampah dengan konsep sanitary landfill," tutur Jumhana.

Baca juga: Piala Adipura Diprotes gara-gara Infrastruktur, Bupati Polewali Mandar Minta Warga Sabar

Dengan kegagalan meraih penghargaan Adipura tahun 2018, hal ini menambah catatan bahwa Kota Bekasi belum pernah sekali pun mendapatk penghargaan Adipura sejak ditetapkan pada tahun 1997.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com