Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

688 Warga Binaan Rutan Depok Lakukan Perekaman E-KTP

Kompas.com - 18/01/2019, 05:40 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok menggelar perekaman kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP untuk sejumlah narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Cilodong, Depok, Kamis (17/1/2018).

Sebanyak 119 warga Depok dan 569 warga luar Depok yang mendekam di Rutan Kelas II B Cilodong akan melakukan perekaman e-KTP.

Kepala Seksi Identitas Penduduk dari Disdukcapil Kota Depok Jaka Susanta mengatakan, perekaman e-KTP ini merupakan program lanjutan dari kegiatan pendataan yang dilakukan di Rutan Cilodong pada akhir 2018.

“Ini merupakan program jemput bola agar seluruh masyarakat Depok memiliki e-KTP dan ikut dalam pemilihan Pilpres 2019 nanti,” ujar Jaka di Rutan Cilodong, Depok, Kamis (17/1/2019).

Ia mengakui, ada beberapa kendala saat perekaman e-KTP di dalam rutan.

Baca juga: Dalam 15 Menit, Napi LP Cipinang Bisa Peroleh e-KTP

Ini berbeda dengan saat melakukan perekaman di tempat umum. Salah satunya yakni mobilitas penghuni rutan yang terkadang berpindah dari satu rutan ke rutan lainnya.

“Yang di dalam ini (napi) kan mobilitasnya tinggi ya, kita kan enggak tahu apakah data atau identitas napi ini sudah terekam atau tidak,” ujar Jaka.

Kendala lainnya, mayoritas napi yang ada di rutan tersebut tidak mengantongi identitas resmi. 

“Jadi kita mengetahui data mereka dari pengakuan mereka langsung atau lisan. Itu juga enggak tahu benar atau tidak,” ucap Jaka.

Ia mengatakan, untuk memastikan tingkat akurasi keterangan napi tersebut, pihaknya melakukan sistem penelusuran data melalui komputer atau database yang kemudian disinkronisasikan dengan data dari Kementerian Dalam Negeri.

“Paling kita ngecek alamat, nama orangtuanya. Di situ akan ketahuan apakah dia salah atau benar ketika datanya belum valid kita akan periksa kembali hingga data itu valid,” ucap Jaka.

Dari sekian banyak yang dimintai keterangan secara lisan, ada beberapa nama yang tidak cocok  alamat maupun identitas keluarga.

Jaka mengatakan, proses perekaman e-KTP ini untuk melengkapi data database. Proses ini pun dinilai cepat. Dalam 15 menit, databese warga sudah terekam.

“Mereka (napi) melakukan perekaman sidik jari, garis mata, tanda tangan dan foto. Jadi nantinya paket data ini akan diverifikasi Kementerian Dalam Negeri. Setelah datanya valid, baru dicetak,” ujar Jaka.

Sementara itu, Operator Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok Iskandar mengatakan, proses perekaman e-KTP di Rutan Depok ini ada dua tahap.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com