Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rekayasa Lalin, Warga Nilai Kawasan Stasiun Bekasi Jadi Tidak Terlalu Semrawut

Kompas.com - 21/01/2019, 16:13 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang Kereta Listrik (KRL) Commuter Line di Stasiun Bekasi, Jalan Perjuangan, Kota Bekasi mengaku belum mengetahui bahwa naik dan turun dari angkutan perkotaan serta transportasi online kini harus di Jalan Diklat, tepatnya di samping Stasiun.

Mereka menilai sosialisasi yang dilakukan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi serta pihak Stasiun terkait hal tersebut belum maksimal dan harus ditingkatkan.

Aji, salah satu penumpang KRL asal Bekasi Timur mengaku belum tahu kalau naik dan turun dari angkot serta transportasi online harus di Jalan Diklat.

Baca juga: Rekayasa Lalin di Stasiun Bekasi, Kemacetan Diklaim Berkurang 30 Persen

Aji mengaku biasanya naik ojek online di Jalan Perjuangan, tepatnya di depan minimarket. Dia juga belum mengetahui bahwa pintu keluar stasiun di sisi barat telah dibuka untuk akses menuju Jalan Diklat.

"Saya belum tahu ini baru tahu dari, Mas. Tapi ya enggak masalah sih bagus lebih tertata aja kalau di jalan itu angkot dan ojolnya. Saya juga baru tahu itu ada pintunya yang baru. Bagus itu lebih dekat masuk ke stasiunnya," kata Aji saat ditemui Kompas.com di Stasiun Bekasi, Senin (21/1/2019).

Ajeng, penumpang KRL lainnya juga mengaku belum mengetahui adanya rekayasa lalu lintas khusus angkot dan transportasi online itu. Menurut dia, seharusnya sosialisasi terkait hal itu harus ditingkatkan.

Petugas Dishub maupun Stasiun Bekasi harus arahkan penumpang KRL yang pergi atau pulang dengan angkot atau transportasi online ke Jalan Diklat.

"Saya belum tahu juga, tapi ini bagus sih. Lebih rapih aja, jalan jadi enggak terlalu macet itu di jalan biasanya kan semrawut banget. Sosialisasinya aja yang dikencengin nanti warga juga terbiasa," ujar Ajeng.

Baca juga: Ada Rekayasa Lalin Stasiun Bekasi, Penumpang Diminta Perhatikan Hal Ini

Sementara itu, Dani salah seorang sopir angkot 09 jurusan Babelan mengaku tidak keberatan dengan rekayasa lalu lintas yang diterapkan Dishub Kota Bekasi. Dia mengatakan, ikut saja dengan aturan Dishub selama itu tidak merugikan sopir angkot.

"Saya mah ikut saja, enggak masalah sih cuma dibelokin saja," tutur Dani.

Diketahui, dalam rekayasa lalu lintas itu yang sudah diterapkan sejak pukul 06.00 WIB Senin (21/1/2019) , angkot dan transportasi online yang datang dari Jalan Perjuangan dialihkan ke Jalan Diklat.

Sedangkan angkot dan transportasi online yang datang dari arah Jalan Perjuangan tetap bisa menuju ke Jalan Ir. Juanda.

Pintu keluar penumpang utara Stasiun Bekasi sisi barat juga sudah dibuka. Penumpang transportasi online serta angkot yang masuk dan keluar stasiun untuk naik atau turun dari angkot dan transportasi online melalui pintu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com