Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Kebakaran di Tomang Disebabkan Korsleting Listrik

Kompas.com - 23/01/2019, 22:53 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan penyebab kebakaran yang menghanguskan 166 rumah di Jalan Tomang Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (21/1/2019) dini hari lalu adalah korsleting listrik. Sebelumnya, dugaan penyebab kebakaran itu adalah ledakan kompas gas.

“Bukan karena kompor tapi karena konsleting,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Rensa Aktadevia, Rabu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal polisi, kebakaran bermula dari rumah seorang warga di RT 002/RW 015 bernama Tum (40). Saat itu, Tum sedang memasak untuk usaha warungnya.

Rensa mengatakan, setelah kejadian Tum sempat menghilang. Saat ditemui Tum masih dalam kondisi syok lantaran kebakaran di rumahnya menyebabkan ratusan rumah lainnya hangus.

Baca juga: Pemprov DKI Sediakan Pos Kesehatan bagi Korban Kebakaran Tomang

Berdasarkan hasil pemeriksaan Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) Polri dan pemeriksaan saksi, yakni anak Tum, menunjukkan, penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.

Rensa mengatakan, anak Tum menyaksikan kabel rumahnya korslet dan menyebabkan percikan api.

“Karena ada gas di sana, jadi meledak dan menghanguskan rumah lainnya,” kata Rensa.

Kebakaran yang terjadi pada Senin dini hari tersebut menyebabkan 166 rumah terbakar di RW 011, RW 014, dan RW 015. Sebanyak 185 kepala keluarga dengan 1.251 jiwa kehilangan tempat tinggal dalam kejadian itu.

Baca juga: Hujan, Tenda Pengungsian Korban Kebakaran Tomang Dimasuki Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com