BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Divisi Transpatriot Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Kota Bekasi, Nirwan Fauzi mengatakan, tiga minggu setelah bus transpatriot dikenakan tarif, jumlah penumpangnya menurun.
Nirwan mengatakan, awal Januari ini rata-rata penumpang satu bus transpatriot dalam sekali perjalanan hanya sekitar 10 hingga 15 orang.
Pada awal operasional, saat masih gratis, jumlah penumpang rata-rata 20 hingga 30 orang dalam sekali perjalanan.
"Ada penurunan karena waktu diberlakukan dulu sudah hampir 30 penumpang ternyata turun sampai 10 sampai 15 penumpang. Mudah-mudahan nanti dengan semakin dikenal masyrakat, insya Allah bisa bertambah," kata Nirwan, Jumat (25/1/2019).
Baca juga: Dikaji, Rencana Pengemudi Angkot Jadi Sopir Transpatriot
Tarif bus transpatriot sebesar Rp 4.000.
Nirwan menambahkan, menurunnya jumlah penumpang disebabkan masih banyak warga yang memilih transportasi umum lainnya untuk berpergian.
"Di samping itu juga karena headway (interval bus tiba di halte) yang terlalu lama, 15 menit sih headway tapi kadang-kadang kan kalau jam-jam macet 30 menit. Jadi mungkin headway harus digencar," ujar Nirwan.
Sosialisasi kepada warga terus dilakukan agar jumlah penumpang bertambah. Penambahan bus juga diproyeksikan bisa memperpendek headway.
"Artinya harus nambah armada lagi supaya bisa 10 menit (headway). Memang sih kalau kena macet kami enggak bisa berbuat apa-apa. Cuma dengan makin banyak (bus) headway bisa lebih cepat," tutur Nirwan.
Transpatriot melayani dua rute yakni Terminal Bekasi-Harapan Indah dan Harapan Indah-Terminal Bekasi. Sembilan unit bus beroperasi di dua rute tersebut. Bus beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.