Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Transpatriot Bekasi Malah Menurun

Kompas.com - 25/01/2019, 20:10 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Divisi Transpatriot Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Kota Bekasi, Nirwan Fauzi mengatakan, tiga minggu setelah bus transpatriot dikenakan tarif, jumlah penumpangnya menurun. 

Nirwan mengatakan, awal Januari ini rata-rata penumpang satu bus transpatriot dalam sekali perjalanan hanya sekitar 10 hingga 15 orang.  

Pada awal operasional, saat masih gratis, jumlah penumpang rata-rata 20 hingga 30 orang dalam sekali perjalanan.

"Ada penurunan karena waktu diberlakukan dulu sudah hampir 30 penumpang ternyata turun sampai 10 sampai 15 penumpang. Mudah-mudahan nanti dengan semakin dikenal masyrakat, insya Allah bisa bertambah," kata Nirwan, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Dikaji, Rencana Pengemudi Angkot Jadi Sopir Transpatriot

Tarif bus transpatriot sebesar Rp 4.000. 

Nirwan menambahkan, menurunnya jumlah penumpang disebabkan masih banyak warga yang memilih transportasi umum lainnya untuk berpergian.

"Di samping itu juga karena headway (interval bus tiba di halte) yang terlalu lama, 15 menit sih headway tapi kadang-kadang kan kalau jam-jam macet 30 menit. Jadi mungkin headway harus digencar," ujar Nirwan.

Sosialisasi kepada warga terus dilakukan agar jumlah penumpang bertambah. Penambahan bus juga diproyeksikan bisa memperpendek headway. 

"Artinya harus nambah armada lagi supaya bisa 10 menit (headway). Memang sih kalau kena macet kami enggak bisa berbuat apa-apa. Cuma dengan makin banyak (bus) headway bisa lebih cepat," tutur Nirwan.

Transpatriot melayani dua rute yakni Terminal Bekasi-Harapan Indah dan Harapan Indah-Terminal Bekasi. Sembilan unit bus beroperasi di dua rute tersebut. Bus beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com