Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Temukan Ratusan Paket Tabloid Indonesia Barokah di Depok

Kompas.com - 28/01/2019, 08:53 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Petugas menemukan 400 paket tabloid Indonesia Barokah yang diduga menyudutkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Kantor Pos Kawasan Sukmajaya, Depok, baru-baru ini.

Koordinator Divisi Pencegahan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Depok Dede Slamet mengatakan, paket-paket itu dikirim dari Kantor Pos Jakarta Selatan pada Rabu (23/1/2019) lalu.

Baca juga: Kasak-kusuk soal Indonesia Barokah

“Menurut keterangan Pak Slamet (Kepala Kantor Pos Depok) ada 400 paket yang masuk ke Kantor Pos Depok. Jumlah yang sudah didistribusikan ada 382 paket dan jumlah yang belum didistribusikan ada 18 paket,” ucap Dede saat dihubungi, Senin (28/1/2019).

Dede mengatakan, tujuan paket-paket tabloid Indonesia Barokah yang dikirim ke Kantor Pos Depok itu adalah untuk didistribusikan ke sejumlah masjid di Kota Depok.

Setelah mengetahui tabloid Indonesia Barokah sudah masuk ke Depok, Bawaslu meminta seluruh petugas pos menghentikan pendistribusian tabloid tersebut ke masjid-masjid.

“Kami minta paket-paket tersebut yang masih berada di kantor-kantor pos untuk di-hold dulu pengirimannya,” ujar Dede.

Setelah itu, pihaknya pun melakukan penelusuran dan mencari tahu apakah masih ada kiriman tabloid ke masjid-masjid dan pondok pesantren yang ada di Kota Depok.

“Nah setelah kami lakukan pengecekan dan penelusuran, hari Jumat (25/1/2019) mulai ada Dewan Keluarga Masjid (DKM) di sejumlah wilayah Kota Depok yang telah menerima tabloid tersebut,” ujar Dede.

Baca juga: Jika Sudah Ada Rekomendasi Dewan Pers, Polri Diminta Koordinasi soal Indonesia Barokah

Kemudian, Bawaslu pun meminta para DKM untuk menyerahkan tabloid-tabloid tersebut kepada Bawaslu.

“Ada juga sih DKM yang memilih untuk menyimpannya dan berjanji tidak akan menyebarluaskan tabloid tersebut,” tutur Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com