Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Meningkat, Bekasi Siap Siaga DBD

Kompas.com - 28/01/2019, 22:04 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengatakan, pihaknya menyatakan siap siaga terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi.

Dezi mengatakan, kasus DBD di Kota Bekasi, meningkat pada Januari 2019.

"Melihat tren kasus DBD di Kota Bekasi kita siap siaga," kata Dezi saat dikonfirmasi, Senin (28/1/2019).

Adapun terdapat 75 kasus DBD di Kota Bekasi pada Januari 2019. Hal itu meningkat dibanding pada Januari 2018 yakni, 49 kasus. Selain itu, untuk pasien DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi saja mengalami peningkatan pada tiga bulan terakhir.

Baca juga: Waspada, Demam Mendadak Salah Satu Gejala DBD

Pada November 2018 terdapat 2 pasien mengidap DBD di RSUD Kota Bekasi. Lalu pada Desember 2018 ada 12 pasien, serta Januari 2019 terdapat 31 pasien.

Dezi menjelaskan, peningkatan kasus DBD disebabkan curah hujan yang tinggi mengguyur Kota Bekasi. Hal itu juga ditambah dengan masyarakat kurang memperhatikan kebersihan lingkungan saat sedang musim hujan.

"Tapi kadang mobilitas yang tinggi masyarakat ke sekitar Kota Bekasi, Kota Bekasi ini kebanyakan dijadikan tempat tinggal sementara, aktivitas lebih banyak diluar Kota Bekasi. Jadi mungkin mereka terkena gigitan nyamuk itu di tempat aktivitas mereka diluar Kota Bekasi," ujar Dezi.

Baca juga: Sepekan Terakhir, Kasus DBD Naik hingga Enam Kali Lipat di DKI Jakarta

Dengan tren peningkatan kasus DBD di Kota Bekasi saat ini, Dezi menambahkan, setidaknya pihaknya akan selalu waspada terhadap DBD hingga musim hujan berakhir pada periode Maret-April.

Kewaspadaan itu tentunya dilakukan Dinkes Kota Bekasi dengan meningkatkan pencegahan dan penindakan terhadap DBD. Seperti, meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan bahaya DBD serta cara pencegahan penyakit DBD kepada masyarakat.

"Kita juga intens melakukan pelatihan dan budidaya tanaman pengusir nyamuk DBD tingkat Kota Bekasi di tiap Kecamatan," tutur Dezi.

Sementara itu, wilayah Jakarta masuk dalam kategori waspada kejadian luar biasa (KLB) DBD pada Februari dan Maret 2019 ini.

Peningkatan curah hujan dan perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap perkembangan Aedes aegypti, nyamuk yang dapat menularkan virus dengue dan menyebabkan penyakit DBD.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sepanjang 2018 terjadi 3.362 kasus DBD dengan satu kematian. Pada Januari 2019 ini, tercatat sudah ada 111 kasus DBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com