JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Timur pada Januari 2019 mengalami kenaikan tiga kali lipat dibandingkan Januari 2018.
Berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, jumlah kasus dan incident rate DBD di wilayah Jakarta Timur pada Januari 2018 sebanyak 51 kasus.
Sementara itu, pada Januari 2019 naik tiga kali lipat sebanyak 176 kasus.
Baca juga: Tiga Warga Surabaya Terjangkit DBD, Ini Pencegahan Ala Risma
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan mengatakan, faktor kenaikan disebabkan cuaca yang tidak menentu.
"Jadi pengaruhnya juga karena faktor cuaca sama kelembaban, karena cuaca, kan, sekarang hujan besar (lalu) panas, hujan besar (lalu) panas dan itu mempercepat proses berkembang biaknya jentik nyamuk," kata Iwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/1/2019).
Pihaknya sudah memprediksi adanya kenaikan jumlah kasus DBD sejak akhir tahun 2018.
Baca juga: Penyebaran DBD Kian Meluas di DKI
"Karena wilayah lain juga kasusnya naik. Yang penting dari sekian banyak kasus penanganan baik, respons bagus, tidak ada yang meninggal," ucap Iwan.
Oleh karena itu, pihaknya mengupayakan pencegahan DBD seperti meningkatkan frekuensi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging atau pengasapan.
"Kalau DBD yang rutin kami laksanakan PSN cuma sekarang frekuensi ditingkatkan. Waktunya ditambah dari yang sebelumnya kalau seminggu dua kali sekarang kita seminggu 3-4 kali," ujarnya.
Baca juga: Kasus Meningkat, Januari 2019 Ada 75 Warga Kota Bekasi Positif DBD
Sebelumnya, pada Februari dan Maret 2019, seluruh wilayah DKI Jakarta masuk dalam kategori Waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
Peningkatan curah hujan dan perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap perkembangan aedes aegypti, nyamuk yang dapat menularkan virus dengue dan menyebabkan penyakit DBD.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sepanjang 2018 terjadi 3.362 kasus DBD dengan satu kematian.
Pada Januari 2019, tercatat sudah ada 111 kasus DBD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.