BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengimbau kepada warga Kota Bekasi untuk tidak menanggapi informasi dalam Tabloid Indonesia Barokah yang beredar di masjid-masjid.
"Katanya begitu dilacak enggak ketemu kan. Berarti kan hoaks ya, kalau hoaks ya enggak usah ditanggapi," kata Rahmat saat ditemui di Gedung Kesenian, Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa (29/1/2019).
Dia pun meminta kepada pengurus masjid yang menerima tabloid itu untuk tak menyebarkannya kepada jemaah.
Baca juga: Menurut Polri, Dewan Pers Kirim Kajian soal Tabloid Indonesia Barokah Hari Ini
Warga juga diingatkan agar tak membaca tabloid tersebut mengingat pemberitaan negatif tentang tabloid itu.
"Ya kalau begitu mah jangan dibaca sudah, masukin saja kotak, ya jangan dibakar. Masukin saja kotak," ujar Rahmat.
Berdasarkan hasil investigasi Badan Pengawan Pemilus (Bawaslu) Kota Bekasi, ada 36 eksemplar Tabloid Indonesia Barokah yang diterima oleh pengelola 12 masjid di Kota Bekasi.
Tabloid itu diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga dan tidak jelas siapa yang menerbitkan.
Alamat redaksi yang tertera pada tabloid itu juga diketahui fiktif.
Baca juga: Bawaslu NTT Sita 22 Paket Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos
Sementara itu, Bawaslu Provinsi Jawa Barat menyerahkan permasalahan tersebut ke Dewan Pers untuk dikaji apakah tabloid itu memuat materi produk jurnalistik atau tidak.
Nantinya, melalui kajian Dewan Pers, bisa terlihat apakah konten dalam tabloid itu melanggar aturan atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.