Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara DKI Antisipasi DBD, Siapkan Aplikasi hingga Bagikan Tanaman Pengusir Nyamuk

Kompas.com - 31/01/2019, 09:34 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dan mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota. Langkah antisipasi dan pencegahan dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga perangkat wilayah.

Berikut sejumlah upaya Pemprov DKI mengantisipasi dan mencegah DBD.

Aplikasi peringatan dini 

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan aplikasi peringatan dini yang bisa memprediksi sebaran kasus DBD. Aplikasi berbasis web itu diberi nama Peringatan Dini DBD Berbasis Iklim (DBDKlim) yang bisa diakses melalui http://dbd.bmkg.go.id.

Baca juga: Disdik Jakarta Ajak Perangi DBD, Ini 2 Hal Harus Dilakukan Sekolah

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, aplikasi DBDKlim menyandingkan data kasus DBD dengan prediksi curah hujan dan kelembaban di wilayah Jakarta.

"Data ini bisa memprediksi dua bulan ke depan bagaimana kira-kira gambaran kelembaban di DKI yang berimplikasi terhadap peningkatan kasus (DBD)," ujar Widyastuti, Rabu (30/1/2019).

Ia menyampaikan, semakin lembab suatu wilayah, nyamuk akan semakin banyak. Risiko warga digigit nyamuk penyebab DBD juga makin tinggi.

Karena itu, aplikasi DBDKlim dibutuhkan untuk mengantisipasi kasus DBD sedini mungkin.

Ajak warga jadi jumantik 

Dinas Kesehatan mengajak warga menjadi juru pemantau jentik (jumantik) di rumahnya sendiri. Warga diminta bersama-sama melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta 3M, yakni menutup tempat penampungan air bersih, menguras tempat penampungan air bersih, dan mendaur ulang atau memusnahkan barang-barang bekas.

"Semua warga harus sadar untuk menjaga rumah dan lingkungannya, 1 rumah 1 jumantik. Kita berharap semua keluarga menunjuk keluarganya di rumah untuk menjaga lingkungan bebas dari jentik," kata Widyastuti.

Tabur ikan dan bagikan tanaman 

Warga Marunda menanam pohon Lavender untuk cegah penyebaran penyakit DBD, Jumat (25/1/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Warga Marunda menanam pohon Lavender untuk cegah penyebaran penyakit DBD, Jumat (25/1/2019).
Dinas Kesehatan juga menaburkan ikan pemakan jentik di sejumlah wilayah untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Dinas Kesehatan juga menanam tanaman pengusir nyamuk.

"Secara biologi, kami kembangkan penaburan ikan pemakan jentik, kemudian penanaman tanaman yang tidak disukai nyamuk untuk mengusir nyamuk," kata Widyastuti.

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali juga telah menginstruksikan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dan Suku Dinas Kehutanan untuk membagikan tanaman pengusir nyamuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com