Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Akan Relokasi Gerbang Tol Cikarang Utama ke KM 70

Kompas.com - 05/02/2019, 18:48 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - General manager PT Jasa Marga Cabang tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman mengatakan, pihaknya akan merelokasi Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) dan membangun dua gerbang tol baru di kilometer 70 dan 69.

Raddy mengatakan, dua gerbang tol baru akan dibangun di KM 70, Cikampek, Jawa Barat untuk akses menuju Tol Trans Jawa dan di KM 69, Sadang, Jawa Barat untuk akses menuju Tol Purbaleunyi.

"Sekarang sudah mulai di KM 70 itu tes tanahnya, memang targetnya direncanakan sebelum arus mudik balik itu sudah selesai. Sehingga Cikarut nanti sudah tidak di sana lah," kata Raddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/2/2019).

Baca juga: 25 Mesin Pengisian Saldo E-Tol Disediakan di Pintu Tol Cikarang Utama

Raddy menjelaskan, relokasi itu dilakukan karena keberadaan Gerbang Tol Cikarut dirasa sudah tidak ideal dan sudah mengkhawatirkan akibat adanya proyek Tol Japek Elevated yang memakan jalur di Gerbang Tol Cikarut. Gardu operasi yang semula ada 31, kini hanya menyisakan 24 gardu.

Hal itu berpotensi tidak akan mampu menampung penumpukan kendaraan pada arus mudik balik lebaran 2019. Selain itu, menjadi penyebab macetnya arus lalu lintas di gerbang tol Cikarut pada jam-jam sibuk.

"Keberadaan pier-pier Japek Elevated di belakang gerbang exit Cikarut. Itu juga berdampak terhadap terjadinya efek bottle neck selepas transaksi di gardu exit Cikarut arah Jakarta yang dapat menyebabkan antrian panjang," ujar Raddy.

Selain itu, kapasitas transaksi di Gerbang Tol Cikarut saat ini sudah tidak bisa ditingkatkan karena keterbatasan lahan. Sementara beban transaksi untuk arus lalu lintas menuju Tol Trans Jawa dan Tol Purbaleunyi menumpuk di Gerbang Tol Cikarut.

Baca juga: Ada Perbaikan, 2 Gerbang Tol Kamal 1 Ditutup 20 Hari

"Sekarang ini Cikarut menerima pergerakan baik yang ke timur dan Purbaleunyi jadi bebannya berat banget di Cikarut itu. Nah dengan dipindah ke KM 70 dan KM 69 itu jadi kepecah lah bebannya. Karena beban ke arah Purbaleunyi itu sekarang 35 persen lah di Cikarut," tutur Raddy.

Dengan relokasi Gerbang Tol Cikarut ke KM 70 dan KM 69 itu akan mengubah sistem transaksi di Tol Jakarta-Cikampek, menggunakan sistem transaksi terbuka seluruhnya. Hal itu akan mengurangi frekuensi berhentinya kendaraan di gerbang tol yang tadinya dua kali menjadi satu kali.

"Jadi dapat mereduksi potensi-potensi antrean di gerbang-gerbang yang akan mempercepat waktu perjalanan bagi pengguna jalan," ujar Raddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com