BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Astra Honda Motor

Slamet, Kisah Viral Satpam di Antara Motor Favorit Para Pelajar

Kompas.com - 06/02/2019, 13:39 WIB
Kurniasih Budi,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi


TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
- Sorak sorai ratusan pelajar SMA disertai tepuk tangan mengiringi langkah Slamet Gunaedi (47) saat naik ke atas panggung pada Senin (4/2/2019). Siang itu, waktu hampir menunjukkan pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan terik matahari terasa membakar ubun-ubun.

Ratusan pelajar berseragam putih abu-abu di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan berdiri di sekitar panggung yang dibangun pada salah satu sudut lapangan basket. Wajah mereka tampak gembira saat nama satpam sekolah tersebut dipanggil oleh master of ceremony.

Sesaat kemudian, Slamet menerima cinderamata dari PT Astra Honda Motor (AHM) berupa jaket, helm full face, dan sepasang sarung tangan. Bukan tanpa sebab AHM menyampaikan penghargaan kepada lelaki yang telah bekerja sebagai satpam SMA Negeri 4 Tangerang Selatan selama 19 tahun itu.

Setiap hari, Slamet datang ke sekolah itu pukul 05.30 WIB dan mulai melakukan tugasnya sebagai keamanan sekolah. Mengamankan area parkir merupakan satu dari sekian deretan tugasnya sebagai security. Kawasan itu memang mendapat perhatian lebih di pagi hari, saat para pelajar yang menunggang sepeda motor memasuki kompleks sekolah.

Setiap motor yang masuk ke area parkir, dideretkan Slamet berdasarkan warna dan mereknya. Tenaga kerja honorer beranak tiga tersebut tak pernah mengeluh soal pekerjaannya.

Baca juga: Cerita Slamet, Satpam yang Viral karena Parkirkan Motor Sesuai Warna

Tak jarang, siswa yang mengendarai motor bermaksud membantu pekerjaannya. Namun, secara tegas ia menolak karena Slamet menyadari sepenuhnya bahwa itu tugasnya. Sementara tugas para siswa adalah belajar di sekolah.

Satu per satu motor dijajarkan sejak sebelum bel sekolah berbunyi hingga para pelajar sibuk dengan pelajaran di kelas masing-masing.

Ia mengaku senang melakukan pekerjaan tersebut karena pada dasarnya Slamet sangat memperhatikan kerapian dan ketertiban. Sejak kecil, lelaki asal Purworejo itu memang menyukai kerapian. Sedikit banyak, perilaku tersebut ditularkan ibunya sejak Slamet berusia dini.

“Ya dari dulu, sejak saya kecil memang suka kerapian,” ujar Slamet saat ditemui di pinggir lapangan SMAN 4 Tangerang Selatan.

Satpam SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, Slamet Gunaedi, berdiri di dekat barisan motor Honda BeAT, Senin (4/2/2019)KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Satpam SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, Slamet Gunaedi, berdiri di dekat barisan motor Honda BeAT, Senin (4/2/2019)

Motor-motor yang dijajarkan berdasarkan merek dan warna ternyata memudahkan siswa untuk menemukan sepeda motornya. Apalagi, bila ada pelajar yang mesti pulang cepat karena sakit atau ada keperluan mendadak.

Tak jarang Slamet menemukan benda tertinggal di motor, mulai dari kunci kontak, telepon seluler, hingga dompet berisi uang jutaan rupiah.

Bila ada benda-benda yang tertinggal di motor, Slamet meninggalkan secarik kertas yang berisi pemberitahuan bahwa benda-benda itu telah diamankan. Dengan begitu, pelajar yang lupa membawa benda-benda tersebut bisa mendapatkan kembali barang-barangnya dalam kondisi aman.

“Namanya anak sekolah ya sering lupa. Hampir tiap hari ada saja barang yang tertinggal,” tutur dia.

Rata-rata 450 motor masuk ke area parkir sekolah yang berada di Kecamatan Ciputat Timur itu setiap harinya.

Khusus motor Honda, Slamet tempatkan di area parkir bagian dalam kompleks sekolah. Area parkir itu berada di sekitar lapangan basket. Bukan tanpa sebab ia memilih tempat itu. Sepeda motor merek Honda BeAT, mendominasi kendaraan roda dua di area parkir dalam kompleks sekolah.

Penghargaan untuk satpam Slamet

Ketekunan Slamet merapikan motor sesuai warna dan merek itu kemudian menjadi viral karena foto dan video yang diunggah di Twitter oleh akun @killerqweennn pada Selasa, (29/1/2019). Dalam foto dan video berdurasi 12 detik tersebut tampak jajaran motor yang terparkir rapi dan dikelompokkan sesuai dengan warna dan mereknya.

Aksi yang tak lazim itu pun menjadi perbincangan warganet. Hingga kini, unggahan tersebut sudah di-retweet sebanyak 21.000 kali dan disukai oleh 14.000 orang.

Berkat ketelitiannya merapikan motor berdasarkan warna dan mereknya, PT Astra Honda Motor pun mengapresiasi Slamet dengan memberi bingkisan pada Senin (4/2/2019).

Slamet yang mengaku tergabung sebagai relawan Badan SAR Nasional (Basarnas) itu tak tampak pongah usai menerima penghargaan itu. Dengan sikap rendah hati, ia menegaskan bahwa apa yang dilakukannya adalah tugas dan kewajibannya sebagai satpam sekolah.

Baca juga: Berkat Satpam Slamet Viral, SMAN 4 Tangerang Selatan Didatangi JKT48

Lelaki yang pernah menjadi satpam SMA Negeri 5 Bekasi itu pun mengatakan, keamanan sekolah menjadi tanggung jawab yang menjadi prioritas kerjanya. Untuk itu, Slamet berencana membuat satu terobosan demi menjaga keamanan sepeda motor para siswa.

“Kalau diijinkan pihak sekolah, saya ingin membuat kartu untuk siswa pengendara motor yang berisi data nama, kelas, foto diri, dan plat nomor motor supaya tidak terjadi gangguan keamanan yang tidak diinginkan,” ujar dia.

Sebagai perwakilan AHM, Head of Marketing PT Wahana Makmur Sejati Ario menjelaskan, pemberian tanda kasih tersebut merupakan salah satu bentuk ungkapan terima kasih atas pengabdian Slamet selama ini.

“Cinderamata ini merupakan tanda terima kasih kepada Pak Slamet karena sudah memberikan pelayanannya selama 19 tahun. Mengabdi di sekolah dan membantu para siswa merapikan sepeda motornya,” ucap Ario kepada Kompas.com, Senin (4/2/2019).

Favorit masyarakat

Terkait jumlah Honda BeAT yang mendominasi area parkir SMA Negeri 4 Tangerang Selatan itu, Ario mengaku tak terlalu heran. Apalagi, skutik tersebut memang motor yang banyak diminati masyarakat Indonesia, utamanya orang muda.

Penjualan motor tersebut mencapai 51 persen dari total penjualan motor merek Honda pada 2018. Sementara itu, market share motor tersebut mencapai 72 persen di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Tingginya minat masyarakat akan Honda BeAT tak lepas dari berbagai inovasi yang dilakukan Honda. Sejak diluncurkan pertama kali pada 2008, skutik ini telah mengalami perubahan desain, salah satunya pada bentuk lampu depannya. Meski demikian, modelnya tetap ramping sehingga lincah dikendarai.

Sejumlah siswa SMA Negeri 4 Tangerang Selatan berkumpul dekat barisan motor yang telah dirapikan oleh satpam sekolah itu, Slamet Gunaedi, Senin (4/2/2019). Satpam tersebut merapikan motor para siswa berdasarkan merek dan warnanya.KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Sejumlah siswa SMA Negeri 4 Tangerang Selatan berkumpul dekat barisan motor yang telah dirapikan oleh satpam sekolah itu, Slamet Gunaedi, Senin (4/2/2019). Satpam tersebut merapikan motor para siswa berdasarkan merek dan warnanya.

All New Honda BeAT eSP series merupakan skutik teranyar yang menggunakan teknologi Enhanced Smart Power (eSP). Teknologi ini membuat motor skutik ini lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

Tak cuma itu, Honda juga telah menggunakan Alternating Current Generator (ACG) starter untuk menggantikan dinamo starter konvensional pada All New Honda BeAT eSP. Dengan begitu, kumparan ACG starter dipasang menyatu dengan jeroan mesin.

Penggunaan teknologi ini tentu membuat bunyi mesin All New Honda BeAT eSP menjadi halus bagaikan tanpa suara ketika mesin diaktifkan. ACG Starter pun menjadi dasar pengaplikasian fitur Idling Stop System (ISS) yang mampu mematikan mesin saat berhenti lebih dari 3 detik. Namun begitu, pengendara cukup hanya menarik tuas gas untuk mengaktifkan mesin kembali.

Dengan adanya teknologi eSP ini, Honda mampu mengurangi gesekan dengan aplikasi offset cylinder, roller rocker arm, dan dinding silinder bertekstur untuk menjaga bentuk lingkaran sempurna. Dengan demikian, hal itu dapat mengurangi distorsi dan kerugian sebagai dampak gesekan lainnya.

Beragam teknologi eSP itu, seperti ACG starter yang membuat suara mesin lebih halus, pembakaran sempurna, dan teknologi minim gesekan berdampak nyata pada mesin generasi baru 110cc eSP menjadi lebih irit, bertenaga, dan ramah lingkungan.

Dengan semua keunggulan itu, lanjut Ario, tak heran bila masyarakat masih memiliki minat tinggi untuk mengendarai Honda BeAT, di samping harganya yang bersaing.


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com