Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

128 Kasus DBD di Kota Bekasi, 1 Orang Meninggal Dunia

Kompas.com - 06/02/2019, 21:16 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati mengatakan, sepanjang Januari 2019, terdapat 128 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan satu orang meninggal dunia.

Jumlah itu meningkat jika dibandingkan Januari 2018 dengan 49 kasus.

Ia mengatakan, satu orang yang meninggal dunia tersebut merupakan warga Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang.

Baca juga: Ada 785 Kasus DBD di Sragen, Jumlahnya Disebut Meningkat

"Pasien (warga yang meninggal dunia) itu meminta pulang secara paksa dengan alasan sudah merasa baikan. Namun, pihak dokter sebenarnya belum mengizinkan untuk pulang karena kondisinya belum sehat," kata Dezi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/2/2019).

Berdasarkan data Dinkes Kota Bekasi pada Januari 2019, tiga kecamatan tertinggi kasus DBD yakni, Kecamatan Jatiasih dengan 35 kasus, Kecamatan Mustika Jaya 22 kasus, dan Kecamatan Jati Sampurna dengan 13 kasus.

Dezi menambahkan, pihaknya mengimbau pasien agar mematuhi instruksi dokter dan tidak memaksa pulang dari rumah sakit.

Baca juga: Korban Meninggal Akibat DBD di Manado Bertambah Jadi 9 Orang

"Kalau dokter belum menyatakan sehat ya jangan paksakan untuk pulang, karena, kan, dokter yang tahu kondisi pasiennya seperti apa," ujarnya. 

Dia menjelaskan, meningkatnya kasus DBD pada Januari 2019 disebabkan Kota Bekasi yang kerap diguyur hujan dan memunculkan genangan air di permukiman warga.

"Banyak genangan air sehingga jadi sarang nyamuk. Cuaca memang yang paling utama menyebabkan meningkatnya kasus DBD," kata Dezi. 

Baca juga: Atasi DBD di Jawa Barat, Uu Minta Santri Turun Tangan Lakukan 3M

Untuk menekan angka DBD, pihaknya terus berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk meningkatkan kegiatan kerja bakti.

Tujuannya agar pemukiman warga tetap bersih dan menghilangkan genangan yang dapat menjadi sarang jentik nyamuk.

Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan RT dan RW untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com