Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Warung Nasi dari Lubang Tembok yang Viral di Kawasan SCBD

Kompas.com - 07/02/2019, 09:50 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang menarik saat mengunjungi Grand Lucky kawasan SCBD, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketika akan memarkirkan motor atau mobil di parkiran Grand Lucky, akan terlihat sebuah lubang persegi berukaran 30x30 cm di tembok. Melalui lubang ini, pembeli bisa memesan makan ke warung milik Damiah (59).

Makanan yang disediakan di sini cukup lengkap, mulai dari nasi dengan berbagai lauk, sup ayam, sup daging, mie, tongseng, hingga nasi goreng. Selain itu juga tersedia berbagai jenis minuman yang dapat dipesan melalui lubang tersebut.

Damiah mengaku sudah hampir dua tahun ia berjualan dari lubang tembok tersebut.

"Ceritanya begini, kan orang pada pengin ngopi mesti loncat dulu nih, sudah gitu kan saya punya ide bikin lobang sedikit aja untuk piring satu maksud saya gitu," kata Damiah saat ditemui Kompas.com di warungnya, Rabu (6/2/2019) sore.

Baca juga: Makan di Warteg Bujet Rp 10.000, Dapat Apa Saja?

Ia kemudian meminta tolong adik lelakinya untuk melubangi dinding tersebut menggunakan bor.

Awalnya, Damiah mengaku sempat kucing-kucingan dengan pihak pengelola Grand Lucky yang mencoba menutup lubang tersebut.

"(Yang melarang) orang yang ada di sini yang ada di kawasan Grand Lucky gitu, tadinya udah ditutup nih, saya buka, ditutup lagi pakai triplek, saya sodok-sodok," kata Damiah sambil tertawa.

Buka tutup lubang tersebut terus terjadi hingga akhirnya pihak pengelola membuat kesepakatan dengan Damiah agar membuat jendela penutup di lubang tersebut guna menjaga keamanan di kawasan Grand Lucky.

Damiah yang menyetujui hal itu kemudian membuat jendela dari kayu yang bisa dikunci menggunakan rantai besi apabila ia sedang tidak berjualan.

Baca juga: Warteg Kini Naik Kelas, Bisa Ditemui di Sini

Dengan adanya lubang tersebut, Damiah mengklaim omset warung makan miliknya meningkat dua kali lipat.

"Untuk satu warung ini ya tiga atau empat (juta) lebih gitu ya," kata Damiah.

Darmiah menyebutkan pernah ada orang yang tidak membayar setelah memesan melalui lubang tersebut. Namun ia sama sekali tidak kapok berjualan di sana.

"Percaya aja kita mah kalau memang mereka ada yang mau (tidak bayar) ya itu bukan rezeki saya,"

Langganan warung makan Damiah merupakan para pegawai yang bekerja di Grand Lucky hingga sopir-sopir kendaraan pribadi maupun taksi yang parkir di sana.

Baca juga: Makan di Warteg Ini Bisa Bayar Pakai Go-Pay, tetapi Pembeli Masih Terbiasa Tunai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com