JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menempuh jalur perdata atau renegosiasi kontrak untuk mengambil alih pengelolaan air bersih di Jakarta.
"Kami menyambut baik inisiatif Pemda dan akan bekerja sama serta mendiskusikan dengan Pihak PAM Jaya yang diberikan mandat untuk menindak lanjuti inisiatif Pemda," kata Corporate Communications and Social Responsibilities Division Head Palyja Lydia Astriningworo kepada Kompas.com, Selasa (12/2/2019).
Soal opsi yang tersedia bagi DKI, menurut Lydia, belum ditentukan. Pihaknya harus berdiskusi dengan PAM Jaya.
Baca juga: Upaya Pemprov DKI Rebut Kembali Pengelolaan Air Bersih di Jakarta
"Kami belum dapat memberi komentar lebih jauh sampai pembicaraan dan diskusi dengan PAM Jaya mencapai kesimpulan yang lebih definitif," ujar Lydia.
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum yang dibentuknya mengumumkan hasil kajian selama enam bulan terakhir. Tim itu mengkaji berbagai opsi yang bisa dilakukan DKI untuk menghentikan swastanisasi air di Jakarta.
Langkah yang dipilih yakni lewat mekanisme perdata atau renegosiasi antara PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra.
Renegosiasi bisa menghasilkan pembelian dua perusahaan swasta itu oleh DKI, perjanjian kerja sama untuk mengkahiri kontrak, atau pengambilalihan sebagian sebelum kontrak habis tahun 2023.
Langkah perdata ini akan diawali dengan penyusunan head of agreement atau kesepakatan sebelum perjanjian antara PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra.
Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo menargetkan head of agreement selesai dalam waktu sebulan.
Baca juga: Ini 3 Langkah agar Pemprov DKI Bisa Mengelola Air Bersih di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.