Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Atap Sekolah Roboh di Kabupaten Bekasi Pakai Dana CSR

Kompas.com - 13/02/2019, 21:40 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Hery Herlangga mengatakan, pihaknya mengandalkan pihak swasta untuk perbaikan atap ruang kelas SDN 01 Cicau, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, yang ambruk. 

Pembiayaan swasta melalui dana corporate social responsibility (CSR). 

Hery mengatakan, terdapat dua perusahaan swasta yang telah disurati untuk membantu perbaikan atap. 

"Kalau pakai APBD, enggak bisa karena harus pakai proses lelang. Kami sudah kirimkan permohonan dan CSR menyanggupi," kata Hery saat dikonfirmasi, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Atap Sekolah Belum Diperbaiki, Ratusan Siswa SD di Bekasi Masih Belajar di Lantai GOR

Ia mengatakan, atap ruang kelas yang ambruk harus segera diperbaiki.

Hal itu dilakukan agar siswa kelas IV dan V bisa kembali belajar di sekolah. Saat ini, para siswa belajar di GOR dekat Kantor Desa Cicau.

"APBD itu, kan, lelang sih lama, sebulan bisa proses lelang. Enggak bisa kalau enggak pakai lelang, makanya karena untuk cepat (perbaikan), kami pakai CSR," ujarnya. 

Baca juga: Atap Sekolah di Bekasi Roboh, Siswa Duduk di Lantai GOR dan Berbagi Meja Belajar...

Camat Cikarang Pusat Endin mengatakan, kedua perusahaan swasta merespons baik terkait permohonan perbaikan atap ruang kelas yang ambruk.

Pihaknya juga sudah mengajukan dana Rp 150 juta kepada kedua perusahaan swasta tersebut. 

"Jadi nanti saya minta berbagi saling renovasi, tetapi semuanya sudah respons baik. Kalau usaha, ada deal, kan, beres nanti. Mereka juga lihat kondisi lapangan nanti kami sesuaikan," kata Endin. 

Baca juga: Pemkab Janji Perbaiki Atap Sekolah Roboh di Bekasi

Adapun, atap dua ruangan kelas di SDN 01 Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi roboh karena hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi, Sabtu (2/2/2019) malam.

Tak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Namun, sebanyak 123 siswa harus belajar di GOR area Kantor Desa Cicau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com