Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Salurkan Rp 338 Juta dan 1.000 Sak Semen untuk Korban Kebakaran Tomang

Kompas.com - 14/02/2019, 21:56 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp 338 juta dan 1.000 sak semen untuk korban kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (14/2/2019).

Bantuan Rp 338 juta itu berasal dari Bazis DKI Jakarta, sementara 1.000 sak semen diberikan oleh Bank DKI.

"Gunakan betul-betul untuk membangun kembali rumah tinggal, pembagian bukan per KK, tapi per rumah, per pembangunan. Manfaatkan betul-betul untuk membangun kembali," ujar Anies seperti dilansir dari website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta, ppid.jakarta.go.id.

Baca juga: Pemprov DKI Sediakan Pos Kesehatan bagi Korban Kebakaran Tomang

Bantuan Rp 338 juta dari Bazis DKI dibagikan kepada korban di 169 rumah yang terdampak kebakaran. Tiap rumah mendapatkan bantuan Rp 2 juta dalam bentuk tabungan di Bank DKI.

Sebanyak 1.000 sak semen dari Bank DKI juga akan diberikan kepada tiap rumah yang terdampak kebakaran agar bisa kembali dibangun.

"Sumbangan 1.000 sak semen dari Bank DKI ini juga dimanfaatkan. Pak Lurah nanti bantu pengaturannya, dibagi seadil-adilnya, digunakan utamanya untuk tempat yang paling membutuhkan," kata Anies.

Selain itu, Anies menyebut Pemprov DKI nantinya akan memberikan pohon untuk ditanam di perkampungan yang terbakar itu. Tujuannya agar udara di lingkungan tersebut lebih bersih.

Corporate Secretary Bank DKI Herry Djufraini menyampaikan, 1.000 sak semen itu merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) Bank DKI.

Bantuan itu diharapkan bisa meringankan beban korban kebakaran Tomang.

Baca juga: Anies Minta Korban Kebakaran Tomang Aktif Urus Dokumen Rusak

"Bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial Bank DKI sebagai upaya merevitalisasi bangunan serta sarana dan prasarana yang terkena dampak kebakaran," ucap Herry.

Kebakaran di Tomang terjadi pada Senin (21/1/2019) dini hari. Api diduga berasal dari ledakan gas milik seorang warga yang sedang memasak untuk usaha warung makannya.

Akibatnya, api menghanguskan rumah warga yang berada di RW 011, RW 014, dan RW 015.

Sebanyak 185 KK dengan jumlah 1.251 jiwa menjadi korban kebakaran itu. Mereka harus mengungsi di sejumlah posko yang disediakan atau ke kediaman kerabat dan saudaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com