Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun Kesulitan Ekonomi, Putra, Sang Penjual Cilok, Tak Lupa Berbagi

Kompas.com - 15/02/2019, 16:53 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Meskipun hidup dalam keterbatasan ekonomi, Muhammad Putra (12), anak yatim-piatu penjual cilok yang membantu menghidupi keluarga, rela berbagi dengan sesama. 

Wali kelas Putra di SDN Jurang Mangu Timur 01, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Pati Fitriyani menceritakan momen ketika ia melihat Putra menyumbangkan uang kepada seorang pemulung.

Pati bercerita, satu hari Putra tiba-tiba izin meninggalkan kelas. Ketika ditanya hendak ke mana, ia menunjuk ke arah luar kelas. Di sana sedang ada seorang pemulung mengais sampah.

"Dia tiba-tiba izin hendak meninggalkan kelas. Saya tanya apa mau ke kamar kecil, dia menjawab tidak, lalu menunjuk ke arah seorang pemulung di luar kelas," kata Pati kepada Kompas.com, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Sekolah Perbolehkan Putra Jual Cilok di Sekolah agar Makin Rajin Belajar

Setelah diizinkan, Putra bergegas dan memberikan uang Rp 10.000 kepada pemulung tersebut.

Pati yang menyaksikannya pun merasa terharu. Sebab, Putra hidup dalam keterbatasan.

"Dia jualan cilok Rp 2.000 itu pun untuk membantu membiayai keluarganya, tetapi ketika lihat pemulung mengais sampah, dia ambil uang di tas, lalu dia berikan. Anak ini baik. Dia masih ingat berbagi," ujar Pati.

Putra kehilangan ayah dan ibunya pada 2018. Ayahnya meninggal karena sakit paru-paru dan ibunya meninggal saat melahirkan adik bungsunya.

Ia berjualan cilok untuk membantu suami sang kakak yang bekerja sebagai sopir angkot untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Baca juga: Putra, Bocah Penjual Cilok Bercita-cita Jadi Pesepakbola seperti Febri Hariyadi

Putra memiliki dua adik. Adik pertama duduk di bangku TK, sedangkan adik kedua berusia 10 bulan.

Sejak ibunya meninggal, Putra harus berjualan menggantikan Siti Juleha (17), kakaknya yang harus merawat adik kecilnya di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com