Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tuti Bisa Melipat 20.000 Surat Suara Pemilu Per Hari

Kompas.com - 18/02/2019, 16:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pelipatan dan penyortiran surat suara Pemilihan Umum 2019 di Kantor KPU Jakarta Utara melibatkan puluhan warga yang direkrut sebagai pekerja.

Sejumlah pekerja yang ditemui Kompas.com pada Senin (18/2/2019) rupanya sudah cukup berpengalaman dalam hal melipat surat suara. Salah satunya adalah Tuti (55 tahun).

"Pokoknya setiap ada pemilihan presiden, pemilihan gubernur, kita selalu ikut walau tempatnya berbeda-beda. Sudah 20 tahun lah dari zamannya Pak Harto," kata Tuti.

Tuti menuturkan, pengalamannya itu ditambah latar belakang pekerjaannya di bidang percetakan sehingga memudahkan tugasnya dalam melipat surat suara.

Warga Jakarta Pusat itu mengaku bisa melipat sebanyak 20.000 lembar surat suara dalam satu hari.

Baca juga: Melihat Proses Pelipatan Surat Suara di Jakarta Utara

Sementara itu, pekerja lain bernama Dicky mengaku baru kali ini bertugas melipat surat suara Pemilu. Sebagai debutan, laki-laki berusia 19 tahun itu mengaku sedikit gugup.

"Saya cari pengalaman saja sebenarnya, tegang mah ada, tapi saya belajar dulu lah, kalau enggak belajar kan enggak bisa," kata Dicky.

Kendati demikian, Dicky sama lincahnya dengan Tuti dalam hal melipat surat suara. Sebab, puluhan warga yang direkrut memang bekerja di bidang percetakan dan akrab dalam hal lipat-melipat.

"Soal tenaga kerja, kita pakai yang profesional. Jadi, orang-orang yang punya pengalaman di percetakan dan dia punya pengalaman setiap pemilu melipat," kata Ketua KPU Jakarta Utara Abdul Bahder Maloko.

Baca juga: KPU Mulai Melipat dan Menyortir Surat Suara di DKI Jakarta

Berbicara soal upah, Tuti mengaku dibayar Rp 75 per lembar surat suara yang dilipatnya dengan waktu bekerja mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB, Tuti menilai upah tersebut cukup besar.

"Upahnya Rp 75 per lembar, harganya lumayan dibanding dengan pekerjaan sehari-hari. Satu hari ya di atas Rp 200.000 lah ya (penghasilannya)," ujar Tuti.

Proses penyortiran dan pelipatan surat suara di Jakarta Utara telah dimulai Senin pagi tadi. Menurut rencana, proses itu berlangsung maraton setiap hari kerja dan dibagi dalam dua sesi yaitu sesi siang dan sesi malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com