Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI: Hoaks, Info Banyak Warga Meninggal karena Difteri

Kompas.com - 19/02/2019, 18:12 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan, informasi yang beredar tentang banyaknya pasien meninggal di Rumah Sakit di DKI Jakarta akibat terserang penyakit difteri adalah tidak benar atau hoaks.

“Informasi tersebut adalah hoaks, kami tidak ada menyebarkan informasi seperti itu,” ucap Widyastuti saat dikonfirmasi, Selasa (19/2/2019).

Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphteriae.

Widya mengatakan, pihaknya terus melakukan pencegahan dengan memberikan imunisasi difteri bagi masyarakat.

Imunisasi difteri ini dilakukan dengan manfaat agar balita mendapatkan hak sehat,” ucap Widya.

Baca juga: UI Raih Emas IGEM lewat Penelitian Diagnosis Difteri

Ia menjelaskan, imunisasi difteri perlu dilakukan terhadap balita berusia dua hingga tiga bulan.

“Imuniasi difteri setiap saat dilakukan, yang rutin dilakukan pada sasarannya bayi sudah dua hingga tiga bulan. Kemudian, usia anak-anak yang baru masuk sekolah juga diperlukan agar anaknya sudah terlindungi ,” ujar Widyastuti.

Ia menjelaskan, umumnya difteri menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit.

Baca juga: 2 Anak Meninggal karena Difteri, Orangtua Diminta Tak Tolak Imunisasi

“Gejala penyakitnya difteri yaitu, Demam bersuhu di atas 38 derajat celcius, munculnya selaput putih keabu-abuan, tidak mudah lepas, dan mudah berdarah, leher membengkak seperti leher sapi akibat pembengkakan kelenjar leher, sesak napas diserrtai bunyi,” jelasnya.

Kemudian, ia menjelaskan cara penularan penyakit ini adalah karena percikan ludah, benda-benda yang terkontaminasi.

“Yang rentan tertular yaitu anak-anak dan dewasa yang imunisasinya tidak lengkap,” ucapnya.

Baca juga: [HOAKS] Kawasan Zona Merah Difteri di Semarang

Ia juga mengimbau agar masyarakat segera melakukan imunisasi difteri.

“Kami mengimbau bagi masyarakat yang belum melakukan imunisasi segera melakukan hkhususnya bayi dan balita usia 2,3,4, dan 18 bulan,”tuturnya.

Berikut hoaks soal difteri yang beredar di grup WhatsApp.

Dki Jakarta, Jabar. Ada 600 yang kena. RS penuh dg kondisi anak2 Difteri. 38 sdh meninggal. Jadi memang kejadian luarbiasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan imunisasi masal sd 11 Des. Usia 1 sd 19 tahun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com