Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kontainer Jadi Pilihan Warga dalam Membangun Kampung Akuarium..

Kompas.com - 21/02/2019, 06:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Akuarium di Jakarta Utara mengusulkan pembangunan rumah mereka menggunakan bahan kontainer atau peti kemas kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Koordinator Community Action Plan Kampung Akuarium Dharma Diani mengatakan, konsep desain itu tidak jauh berbeda dengan usulan konsep desain yang telah disampaikan sebelumnya.

"Kalau kemarin kan kami bangunan pada umumnya menggunakan batako, kalau ini ada konsep baru dengan ada material kontainer bekas atau daur ulang, ini yang beda," kata Diani kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Kepada Anies, Warga Kampung Akuarium Usulkan Desain Rumah Pakai Kontainer

Diani menuturkan, penggunaan kontainer sebagai material pembangunan dapat menekan biaya konstruksi serta mempersingkat waktu konstruksi.

Selain itu, ia juga membidik peluang menjadikan Kampung Akuarium sebagai objek wisata bila jadi dibangun menggunakan kontainer.

Sebab, penggunaan kontainer sebagai tempat tinggal belum jamak ditemui dan dapat menjadi ciri khas kampung tersebut.

"Ada keunikan yang menjadi ciri khas karena terbuat dari kontainer. Filosofi kontainer juga kan sebenarnya peti kemas itu enggak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa, posisi kami kebetulan tepat berdampingan," kata Diani. 

Diani melanjutkan, Kampung Akuarium yang berada di sekitar bangunan-bangunan cagar budaya mengundang para perhatian turis yang sedang berwisata di sana.

Baca juga: Kampung Akuarium Dapat Jadi Objek Wisata jika Dibangun Pakai Kontainer

"Saat mereka melihat ada kampung yang unik dengan kontainernya, penghijauannya, kami bisa buka (penjualan) suvenir, bisa buka kafe, banyak sebenarnya dan itu bisa meningkatkan perekonomian warga lebih baik lagi," ujar Diani.

Tanggapan Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji desain rumah kontainer yang diusulkan warga Kampung Akuarium. Menurut Anies, desain itu menarik dan artistik.

"Desainnya bagus, bukan hanya bagus karena artistik, tapi karena bagus membangun ekosistem kampung," kata Anies saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Anies mengatakan, ekosistem kampung yang dibangun bisa merawat interaksi warga.

Senada dengan Diani, Anies menyebut Kampung Akuarium juga berpotensi jadi destinasi wisata.

"Sebagai salah satu daerah wisata juga hidup, kegiatan perekonomian juga bergerak, itu rancangan yang menarik," ujar Anies. 

Anies mengatakan, desain hasil musyawarah warga itu bakal dibahas dan disesuaikan dengan tata ruang. DKI kemudian akan memutuskan apakah akan menerapkan desain itu.

Baca juga: Anies: Desain Rumah Kontainer di Kampung Akuarium Artistik dan Membangun Ekosistem

"Ini sebenarnya desain yang masih kami ajukan, belum jadi desain yang resmi antara Pemprov dan kami deal seperti itu belum, baru mengajukan," kata Diani menegaskan.

Pada April 2016, Pemprov DKI Jakarta yang saat itu dipimpin Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggusur permukiman warga Kampung Akuarium.

Anies yang menggantikan Ahok kemudian berjanji akan membangun kembali Kampung Akuarium lewat program Community Action Plan yang mengakomodir kebutuhan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com