Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pepen: Saya Bangga Kota Bekasi Dianggap Macet...

Kompas.com - 21/02/2019, 15:07 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku bangga Kota Bekasi disebut sebagai kota yang kerap macet oleh Wali Kota Cilegon Edi Ariadi.

Menurut Rahmat, kota yang macet menandakan pertumbuhan ekonomi yang maju. Rahmat pun bangga karena laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Bekasi berada di atas LPE nasional.

"Saya bangga Kota Bekasi dianggap macet, kalau enggak macet enggak ada pertumbuhan ekonomi, kotanya enggak maju, pendidikannya enggak jalan, biar saja macet yang penting laju pertumbuhan ekonomi saya di atas rata-rata laju pertumbuhan ekonomi nasional," kata pria yang kerap dipanggil Pepen itu saat ditemui di Islamic Center, Bekasi Selatan, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Pepen: Ini Orang Baru Dilantik, sehingga Terpikir di Benaknya kalau Bekasi Macet...

Adapun LPE Kota Bekasi tembus 5,82 persen dari tahun 2013 hingga 2016.

Hal itu berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Bekasi 2013-2018. Sementara itu, LPE nasional pada tahun 2018 yakni, 5,17 persen.


Rahmat mengatakan, dengan LPE Kota Bekasi yang terus tumbuh, tentunya Pemkot akan mengurangi kemacetan secara bertahap.

"Warga masyarakat puas, pendidikan bagus, infrastruktur terus kita perbaiki, lama-lama (kemacetan) akan berkurang. Karena yang diubah bukan hanya sistemnya tapi warga masyarakatnya," kata Pepen.

"Mudah-mudahan beliau (Edi) mendengar apa yang saya sampaikan, dan beliau sadar," ujar dia.

Baca juga: Kata Pepen, Tunggakan Kartu Sehat Pemkot Bekasi Tak Sampai Rp 200 Miliar

Sebelumnya, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi yang baru dilantik pada Rabu (20/2/2019) mengatakan bahwa ia ingin infrastruktur di Kota Cilegon dibangun sebesar mungkin agar tidak macet seperti di Bekasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh 'Pelanggannya' Sendiri

Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh "Pelanggannya" Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com