JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Riset (KR) Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) nyaris ikut terbakar dalam kebakaran puluhan kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019) malam.
KR Baruna Jaya I diketahui merupakan kapal penemu black box atau kotak hitam pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018.
Baca juga: Kebakaran Kapal, Polisi Lakukan Olah TKP di Pelabuhan Muara Baru
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, kebakaran puluhan kapal itu terjadi tepat di belakang KR Baruna Jaya I.
"Kapal Baruna Jaya I, iya semalam tadi hampir terbakar. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar Hammam melalui keterangan tertulis, Minggu (24/2/2019).
Berkaca dari peristiwa tersebut, BPPT mengusulkan adanya pelabuhan khusus untuk kapal riset Indonesia. Sebab, KR Baruna Jaya merupakan aset penting pemerintah.
"Kapal Riset Baruna Jaya ini merupakan aset penting milik pemerintah Indonesia. Kami akan lakukan yang terbaik agar Baruna Jaya dapat menjadi World Class Marine Survey Technology," kata Hammam.
Selain untuk menjaga keamanan aset, pelabuhan khusus kapal riset dinilainya perlu untuk mengembangkan teknologi kapal tersebut.
"Kita harus revitalisasi pelabuhan khusus untuk kapal riset survei kelautan sebagai aset sumber daya IPTEK untuk menghasilkan layanan teknologi yang terbaik dan standar internasional," ucap Hammam.
Baca juga: Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran di Muara Baru
Diberitakan sebelumnya, kebakaran menghanguskan 34 kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru, Sabtu sore.
Dalam proses pemadaman, angin bertiup kencang ke arah barat sehingga mengenai kapal lain yang posisinya saling berdekatan. Api baru berhasil dipadamkan pada Minggu pukul 05.16 WIB.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara membutuhkan waktu sekitar 14 jam untuk memadamkan api karena kapal yang bersandar di pelabuhan terbuat dari kayu dan terisi penuh bahan bakar solar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.