JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kebakaran puluhan kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara menjadi pelajaran bagi Pemprov DKI Jakarta.
Anies menyebut, Pemprov DKI perlu menambah personel dan unit peralatan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di wilayah perairan.
"Kami perlu menambah lebih banyak kekuatan untuk memadamkan (kebakaran) di air, karena kekuatan kami mayoritas adalah memadamkan untuk kasus-kasus di gedung dan di daratan," ujar Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).
Baca juga: Butuh 14 Jam untuk Padamkan Kebakaran 34 Kapal di Muara Baru
Selain itu, Anies juga menyebut kasus kebakaran itu jadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati melaksanakan kegiatan, apalagi jika kegiatan itu berpotensi menimbulkan kebakaran.
"Ini sekaligus pelajaran supaya kita semua berhati-hati sekali ketika menyangkut kegiatan-kegiatan yang punya risiko kebakaran, apalagi di tempat-tempat yang punya atau muatan bahan bakar yang cukup tinggi," kata dia.
Anies mengaku masih memantau perkembangan soal kebakaran di Pelabuhan Muara Baru. Dia belum memiliki rencana untuk meninjau langsung lokasi kebakaran.
Pemprov DKI Jakarta, kata Anies, menyerahkan proses penyelidikan kebakaran itu kepada aparat penegak hukum. Pemprov DKI bertugas untuk memadamkan api yang beberapa kali kembali menyala.
"Kami kemarin mengerahkan semua tim pemadam kebakaran untuk memadamkan, memang tantangannya cukup besar karena banyak dari kapal itu yang memuat bahan bakar karena siap untuk digunakan berlayar," ucap Anies.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran menghanguskan 34 kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru, Sabtu (23/2/2019) sore.
Baca juga: KKP: Tiga Kapal Terdampak Kebakaran di Muara Baru Tak Punya Izin
Dalam proses pemadaman, angin bertiup kencang ke arah barat sehingga mengenai kapal lain yang posisinya saling berdekatan. Api baru berhasil dipadamkan pada Minggu (24/2/2019) pukul 05.16 WIB.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara membutuhkan waktu sekitar 14 jam untuk memadamkan api karena kapal yang bersandar di pelabuhan terbuat dari kayu dan terisi penuh bahan bakar solar. Api juga beberapa kali kembali menyala karena angin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.