Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Strategis Daerah Tak Tercapai, Alasan Anies Copot Pejabat

Kompas.com - 26/02/2019, 10:54 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot dan mendemosi sejumlah pejabat eselon II karena kegiatan strategis daerah (KSD) di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dipimpin pejabat tersebut tidak tercapai.

"(Alasannya) capaian program. Jadi, di KSD kami itu lengkap apa saja yang harus dikerjakan di semester pertama 2018, semester kedua, itu ada ukurannya semua. Tercapai atau tidak, itu kami ukur," ujar Anies di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (26/2/2019).

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta memeriksa pejabat yang tidak mencapai target KSD yang telah ditetapkan. Setelah dibuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan memang tidak mencapai target, pejabat yang bersangkutan diputuskan untuk didemosi atau dicopot.

Baca juga: Kinerja Pejabat yang Baru Dilantik Anies Bakal Dievaluasi 6 Bulan Lagi

"Kemarin itu ada BAP (berita acara pemeriksaan) dulu, ada proses pemeriksaan dan ditunjukan data-datanya. Jadi, bukan sesuatu yang mereka tidak tahu," kata Anies.

Alasan lain yang membuat sejumlah pejabat didemosi dan dicopot, lanjut Anies, yakni realisasi serapan anggaran.

"Kemudian juga (alasannya) pelaksanaan program, serapan," kata dia.

Anies menyampaikan, jabatan kosong yang ditinggalkan pejabat yang didemosi dan dicopot untuk sementara waktu akan diisi oleh pelaksana tugas (Plt). Pemprov DKI akan menggelar seleksi terbuka untuk mengisi jabatan yang kosong itu.

"Pelaksana tugasnya ada semua dan beberapa tempat yang cukup penting itu malah Plt-nya atasannya. Misalnya SDA (Dinas Sumber Daya Air), itu Plt-nya adalah Asisten Pembangunan," tutur Anies.

Anies sebelumnya mencopot Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan dan kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD) Yurianto. Anies menjadikan staf kedua pejabat tersebut. 

Baca juga: Jabatan Kosong, Imbas Perombakan Pejabat di DKI

Selain itu, sejumlah pejabat juga didemosi. Mereka yang turun jabatan yakni Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang Ismer Harahap diturunkan menjadi Kepala Bagian Tatalaksana Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi. Kemudian ada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji yang didemosi menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.

Begitu pula Yani Wahyu Purwoko yang turun dari Kasatpol PP menjadi Asisten Deputi Gubernur Bidang Budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com