Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangis Kesakitan, Bocah 3 Tahun Diduga Dicabuli di Depok

Kompas.com - 27/02/2019, 16:29 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Seorang balita berinisial KAP (3) diduga dicabuli di kawasan Sawangan, Depok pada Senin (4/2/2019) lalu.

Ibu dari korban, NK (31) melaporkan kasus dugaan pemerkosaan yang terjadi pada anaknya tersebut ke Polresta Depok Rabu (27/2/2019) dengan nomor laporan STPLP/311/K/II/2019/PMJ/Resta Depok.

NK bercerita, peristiwa tersebut berawal saat dirinya tengah bekerja di rumah atasannya yang tidak jauh lokasinya dari rumahnya sebagai asisten rumah tangga. Tiba-tiba saja anaknya datang ke rumah tersebut dan menghampirinya sambil menangis.

“Iya saya kan lagi kerja, terus tiba-tiba anak saya ini datang gitu aja terus nangis-nangis. Saya enggak lihat siapa yang nganter waktu itu, pokoknya dia datang sudah nangis kejar dianya,” ucap NK di Polresta Depok, Jalan Margonda, Rabu (27/2/2019).

Baca juga: Kakek 64 Tahun Diduga Cabuli Dua Tetangganya yang Masih di Bawah Umur 

NK mengatakan, saat itu anaknya mengaku kesakitan di bagian kemaluannya. Setelah itu, ia pun langsung membawa anaknya tersebut ke klinik untuk memeriksakan keadaan si anak.

“Nah sesampainya ke klinik dan diperiksa kemaluannya, kliniknya bilang 'ini enggak bisa dibiarin, laporkan saja ke kantor polisi’,” ucap NK.

NK kemudian langsung membawa anaknya untuk melakukan visum di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Hasilnya menyebutkan bahwa ditemukan cairan sperma di dalam kemaluan dan diduga menjadi korban pemerkosaan.

Saat ini, NK hanya bisa berharap polisi segera menemukan pelaku yang tega mencabuli anak di bawah umur tersebut.

“Saya hanya berharap polisi cepat-cepat menemukan pelaku sehingga saya pun enggak was-was lagi ya dengan keadaan anak saya,” ucapnya.

Sementara Kasubbag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus mengatakan, kasus tersebut tengah dalam proses lidik.

“Laporannya sudah kami terima dan sekarang masih dalam lidik,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com