Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ATM Beras di Masjid untuk Kaum Duafa

Kompas.com - 28/02/2019, 07:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibadah shalat isya di Masjid Jami Raudlatul Jannah, Tanjung Priok, baru saja selesai ditunaikan. Seorang lelaki paruh baya bernama Ali langsung bergegas ke sudut belakang masjid setelah doa dipanjatkan

Di sudut itu, sudah ada puluhan warga lainnya. Mereka sama seperti Ali, mengantre pengambilan beras lewat mesin anjungan terima mandiri (ATM) yang dikhususkan bagi para kaum duafa.

Ketua DKM Masjin Jami Raudlatul Jannah Barnas Sumantri menuturkan, pihaknya rutin memberikan sumbangan berupa beras saban Rabu dan Minggu kepada warga duafa yang tinggal di sekitar masjid.

Baca juga: Begini Sistem Penerimaan ATM Beras di Masjid Raudlatul Jannah Tanjung Priok

"Kalau uang mungkin sekali kasih habis, kalau beras mungkin sekeluarga bisa makan. Kalau uang kita kasih Rp 100 ribu, mungkin buat sendiri atau cukup berdua," kata Barnas Sumantri, Rabu (27/2/2019) kemarin.

Sejak beroperasi 13 Januari lalu, ATM itu telah dimanfaatkan oleh 33 warga duafa yang terdaftar. Barnas menyebutkan, warga yang terdaftar itu merupakan warga yang dinilai rutin beribadah di masjid tersebut.

Setiap pekan, para warga duafa dapat menerima 4 liter beras yang diperoleh dari dua hari pengambilan yaitu Rabu dan Minggu. Barnas melanjutkan, hari itu sengaja dipilih karena bertepatan dengan jadwal kegiatan kajian yang digelar di masjid tersebut.

"Kenapa kami ambil pas ada kajian, biar semuanya dapat. Dapat pahala, dapat ilmu, dapat beras. Itu yang dimaksud ke situ, ini untuk mereka," ujar Barnas.

Cara kerja mesin ATM beras itu terbilang sederhana. Para penerima tinggal menempelkan kartu yang mereka miliki ke tempat yang disediakan. Setelah itu, beras langsung mengucur dari lubang dispenser.

Beras yang diwadahi dalam baskom lalu dipindahkan ke tas jinjing berbahan kain yang sudah dibawa setiap penerima beras.

Ali mengaku sangat terbantu dengan adanya ATM beras tersebut. Sebab, beras yang ia dapat cuma-cuma itu dapat menekan pengeluarannya.

"Saya terbantu, gaji saya cuma satu juta kok sebagai hansip di sini. Jelas pengeluaran saya bisa ditekan karena ini. Dulu saya buat beli beras juga harus pergi agak jauh," kata Ali.

Untung, salah seorang warga lainnya juga mengaku senang karena tidak perlu berdesak-desakan untuk memperoleh beras, tak seperti pembagian sembako pada umumnya.

Warga menggunakan ATM beras di Masjid Jami Raudlatul Jannah, Tanjung Priok, Rabu (27/2/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Warga menggunakan ATM beras di Masjid Jami Raudlatul Jannah, Tanjung Priok, Rabu (27/2/2019).
"Saya suka dapat sembako, mudah-mudahan saja dia lancar karena enakan yang sekarang ini, enaknya enggak antre, antrenya enggak berjubel begitulah," kata Untung.

Dari pengamatan Kompas.com, puluhan warga duafa penerima beras tampak mengantre dengan tertib. Proses pengambilan beras berlangsung dalam waktu singat.

Baca juga: Masjid di Tanjung Priok Ini Sediakan ATM Beras untuk Dhuafa

Barnas menyebutkan, ATM beras seperti itu merupakan yang pertama di Jakarta Utara. ATM serupa juga telah beroperasi di Masjid Raya Bintaro, Tangerang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com