Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Big Bad Wolf 2019..

Kompas.com - 04/03/2019, 12:32 WIB
Pavel Tanujaya,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pameran buku terbesar di Indonesia, Big Bad Wolf (BBW) kembali hadir untuk yang keempat kalinya. Lokasi pameran terletak di Hall 6 sampai Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD.

Big Bad Wolf resmi dibuka untuk umum pada hari Jumat (1/3/2019) sampai Senin (11/3/2019) secara nonstop selama 24 jam. Pameran secara nonstop ini sudah diterapkan BBW selama empat tahun di Indonesia.

Lantas, apa saja yang berbeda dari BBW tahun ini?

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini BBW menambah 1 hall lebih dengan total 5 hall mencapai luas 52.000 meter.

Baca juga: 7 Buku Kisah Perjalanan yang Bisa Ditemukan di Big Bad Wolf 2019

Pada tahun 2019, BBW juga menyediakan 5,5 juta buku untuk dipamerkan. Sekitar 100 kontainer datang untuk membawa buku-buku tersebut.

Di tahun ini pun disediakan jenis buku baru dengan teknologi Augmented Reality (AR). Buku tersebut baru pertama kali dijual di BBW pada 2019.

Adapun buku AR merupakan perpaduan antara teknologi dan literasi.

"Kalau enggak pakai handphone, cuma buku cerita biasa, cuma ada Augmented Reality gitu, kalau digabung HP jadi 3D sama ada aktivitasnya gitu," ujar Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia Uli kepada Kompas.com, di lokasi. 

PT Jaya Ritel Indonesia merupakan penyelenggara BBW di Indonesia. 

Uli mengungkapkan, banyak tambahan fasilitas baru pada tahun ini, seperti disediakannya Customer Service untuk membantu para pengunjung mencari buku atau informasi lainnya.

Dari tanggal 1 Maret, pengunjung telah datang berbondong-bondong ke BBW.

Public Relation BBW 2019 Gia mengatakan, pada weekend pertama kemarin, pameran ini dikunjungi sekitar 160.000 orang.

Baca juga: Di Big Bad Wolf 2019, Ribuan Novel Impor Kenamaan Hanya Rp 70-90 Ribu

"Ini gila sih, ketimbang tahun lalu ini ramai parah. Kemarin hari Sabtu itu mencapai 160.000 orang, orang-orang antre sampai Hall 10," ujar Gia. 

Kebiasaan pada BBW juga adalah tersedianya promo bagi nasabah bank tertentu. Untuk tahun ini, BBW bekerja sama dengan Bank Central Asia (BCA).

BCA memberikan promo diskon 60-80 persen untuk buku-buku yang dijual di BBW.

Adapun pihak ICE juga membantu para pengunjung dengan menyediakan shuttle bus dengan rute AEON-The Breeze-ICE.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com