JAKARTA, KOMPAS.com — Cheffi Supriyadi, guru olahraga SMP At-Taufiq di Semper Timur, Jakarta Utara, bercerita soal peristiwa tersetrum yang melukainya dan menewaskan salah seorang anak didiknya pada Selasa (5/3/2019) pagi tadi.
Laki-laki yang akrab disapa Cecep itu mengatakan, dirinya tak mengingat kejadian apa pun setelah menyentuh tubuh sang murid saking tingginya sengatan listrik.
Baca juga: Sentuh Pagar Rumah, Murid SMP di Semper Timur Tewas Tersetrum
"Kejang-kejang dia pegangan pagar besi. Akhirnya, saya tolong dia. Saya juga kesetrum. Setelah itu saya enggak tahu lagi," kata Cecep di RSUD Cilincing, Selasa siang.
Akan tetapi, Cecep masih mengingat detik-detik sebelum kejadian. Ia menyebut, saat itu ia tengah berdiri di depan sekolah mengingat bel masuk segera berbunyi.
Ia mengatakan, dirinya melihat dua anak didiknya, yaitu Rafli dan Heru, tampak kejang-kejang sesaat setelah menyentuh pagar yang ternyata teraliri listrik.
Ia pun langsung menghampiri Rafli dan Heru untuk menolong mereka. Saat itu, Cecep tak tahu bahwa Rafli dan Heru tersengat listrik.
"Saya enggak tahu kalau itu kesetrum. Mungkin itu kena kejang-kejang atau apa saya enggak tahu karena niat saya memang untuk menolong," ujar Cecep.
Baca juga: Kronologi Seorang Murid SMP di Semper Timur Tewas Tersetrum
Siang tadi, Cecep dan salah seorang muridnya yang bernama Heru telah dipulangkan dari RSUD Cilincing.
Adapun satu korban tersetrum lainnya, yaitu Rafli, meninggal dunia di RSUD Cilincing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.