JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membekuk sembilan orang pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang pria bernama Maulana Firdaus di Jalan Arteri Marunda, Minggu (3/3/2019) dini hari lalu.
Maulana merupakan seorang penonton konser musik di Ancol yang hendak pulang ke rumahnya di kawasan Cakung. Berikut rangkaian fakta peristiwa tersebut berdasarkan keterangan polisi yang dirangkum Kompas.com.
Saat sedang melintas di Jalan Arteri Marunda, Maulana tiba-tiba dilempari batu oleh orang tak dikenal. Saat itu Maulana hendak pulang menuju rumahnya.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, korban yang berboncengan dengan temannya itu pun berhenti untuk mencari siapa yang melempar batu itu.
Baca juga: 9 Pemuda Keroyok Korban yang Pulang Nonton Konser hingga Tewas
"Saat korban berhenti, ternyata langsung muncul para pelaku ini segerombolan dari tempat yang agak gelap, kemudian langsung menyerang korban dan temannya," kata Budhi dalam konferensi pers, Selasa (5/3/2019).
Seketika, korban dihabisi oleh para pelaku dengan celurit. Warga sekitar pun sempat melihat dan langsung membubarkan pengeroyokan itu.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Mendapat laporan tersebut, polisi langsung bergerak cepat. Dalam waku kurang dari 24 jam, polisi meringkus sembilan pelaku pengeroyokan yang lima di antaranya masih di bawah umur.
Baca juga: 9 Pengeroyok Maulana Kerap Lempari Pengendara dengan Batu
Sembilan pelaku itu adalah MF (25), TH (15), AS (22) alias Acun, DAS alias Awis (23), KM (18), SAW (16), IR (15), RM (15) dan MF (16).
"Tersangka MF (25) alias Jantuk alias Makati dia aktor intelektual. Sedangkan TH (15) berperan sebagai pembacok korban," terang Budhi.
Kemudian KN berperan menyiapkan celurit untuk aksi pembacokan. Celurit itu nantinya yang akan digunakan TH untuk membacok koraban.
"Kemudian SAW, MF, IR dan AS alias Acun melempari korban dengan menggunakan batu," katanya.
Sementara itu tersangka DAS alias Awis berperan melempar bambu ke arah korban saat korban oleh TH. Terakhir yakni tersangka RM berperan membawa celurit.
Budhi menuturkan, kelompok itu tidak mempunyai niat mencuri barang milik korban. Sebagai bukti, tak ada barang milik korban yang diambil saat kejadian.
"Hanya murni pengeroyokan yang menyebabkan kematian. Mereka memang menunggu di situ, kumpul-kumpul dekat situ. Tempat nongkrong di situ," ujar dia.