Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Jatinegara Keluhkan Proyek Tol Becakayu yang Tutup Akses Jalan Lingkungan

Kompas.com - 06/03/2019, 18:02 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di sejumlah RT di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur mengeluhkan pengerjaan proyek Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang menutupi akses jalan warga.

Sebelum adanya pengerjaan Tol Becakayu, diketahui akses jalan warga menuju jalan utama, yakni Jalan DI Pandjaitan, terdapat lima akses jalan, yaitu melalui Gang Remaja I, Gang Remaja II, Gang Remaja III, Gang Remaja IV, dan Gang Remaja VI.

Namun, setelah adanya pengerjaan Tol Becakayu, kini akses jalan tersebut hanya menyisakan satu jalan, yakni Gang Remaja I.

"Itu harusnya ada lima jalan, sekarang tinggal satu. Semua warga harus lewat situ, padahal kami di sini ada empat RT dan lumayan jauh buat ke sana," ucap salah seorang warga RT 07 Atikah saat ditemui, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Pembangunan Tol Becakayu Seksi 2A Ditargetkan Rampung Agustus 2019

Apalagi, kini sekolah nonformal yang didirikannya, yakni pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) juga jadi sulit diakses oleh para siswa didiknya.

"Jalannya sudah ditutup, terus enggak ada petunjuknya, jadi sekarang sulit buat ke sini," kata dia.

Senada dengan Atikah, warga RT 016 Bambang mengatakan, akses warga di empat RT menjadi semakin sulit.

"Jadi warga mengeluhkannya karena akses jadi tertutup. Sekarang mau lewat mutar jauh ke Gang Remaja 1. (Warga) RT 006, 016, 017 itu akses jadi susah karena tertutup," ucap Bambang.

Tak hanya itu, saat musim panas, debu sebagai dampak dari proyek ini membuat warga sekitar batuk dan bersin-bersin.

"Sudah gitu pas musim panas, debu itu kena warga, jadi batuk-batuk dan bersin-bersin," lanjutnya.

Warga lainnya, Fauzan, menyebut warga makin keberatan lantaran penutupan akses jalan tak ada sosialisasi sebelumnya dari pengelola Tol Becakayu.

"Enggak ada sosialisasi penutupan akses jalan maupun pembukaan kapan bisa dilintasi. Setahu saya enggak pernah ada omongan ke warga maupun RT atau RW," kata dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Akan Berkomunikasi dengan Islamic Centre Terkait Penolakan Pembangunan Tol Becakayu

Fauzan menyebut, hal ini makin diperparah dengan terdapat beberapa galian yang dekat dengan permukiman hingga membuat warga yang memakai kendaraan sulit untuk lewat.

"Sulit ya kalau motor dan lain-lain lewat juga, karena ada galian yang mepet ke sini," sambung Fauzan.

Ia pun berharap ada solusi dari pengelola yang bisa memberi kemudahan untuk warga.

"Kami jujur saja enggak keberatan ada proyek tol, malah bagus kan. Tapi tolong lah, mungkin akses jalan warga yang di tengah itu jangan ditutupi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com