JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan seksual yang terjadi di dalam kereta rel listrik (KRL) pada tahun 2018 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2017.
Vice President Communication PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, sebanyak 25 kasus pelecehan seksual terjadi pada tahun 2017, sedangkan 34 kasus pelecehan seksual terjadi selama tahun 2018.
"Terjadi kenaikan sebanyak sembilan kasus, tetapi bedanya pada tahun 2018 sebanyak 20 kasus dilaporkan ke pihak berwajib," kata Eva saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/3/2019).
Baca juga: Sidang Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dewas BPJS-TK Kembali Ditunda
Eva mengatakan, dari 25 kasus pelecehan seksual yang terjadi pada tahun 2017, tidak satu pun yang dilaporkan dan ditindak pihak berwajib.
"Korban rata-rata enggak mau melapor, mungkin faktor malu atau apa. Bahkan ada yang sudah datang ke kami, tetapi enggak mau nyebutin identitas diri atau kronologi," ucapnya.
Ia menjelaskan, KRL pelintasan Bogor-Jakarta Kota menjadi rute dengan jumlah pelecehan seksual terbanyak.
Baca juga: Maksud Cat Call Apa Ya? Memang Disiul Termasuk Pelecehan Seksual?
"Sekitar 40 persen pelecehan terjadi di pelintasan Bogor-Jakarta, hal ini karena faktor kepadatan penumpang. Bogor-Jakarta itu sekali jalan bisa mengangkut 2.000 penumpang," ujar Eva.
Dengan demikian, Eva menyebut pelecehan tak bisa dikontrol pihak KCI.
"Makanya kembali lagi kita lebih mengedukasi untuk melindungi diri, karena dengan kereta seramai itu kadang tidak bisa dikontrol," tuturnya.
Baca juga: Simak! Ini Cara agar Terhindar dari Pelecehan Seksual di KRL
Guna mencegah semakin marak peristiwa pelecehan, PT KCI menggelar kampanye pelecehan seksual di transportasi publik, di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).
Acara ini digelar dalam rangka hari perempuan internasional dan memberikan edukasi pencegahan pelecehan seksual.
Sebanyak 16 staf KCI berkeliling memegang papan dengan tulisan-tulisan edukasi hingga pencegahan pelecehan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.