Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Duku Condet Unik, Bertangkai

Kompas.com - 14/03/2019, 11:50 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, duku condet asal Condet, Jakarta Timur, punya keunikan dibandingkan duku dari wilayah lain di Indonesia. Keunikan duku condet yakni memiliki tangkai.

"Dukunya pun unik, tadi saya diberitahu kalau bertangkai itu berarti duku dari Condet," ujar Anies di Cagar Buah Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2019).

Selain bertangkai, Anies menyebut duku condet memiliki rasa lebih manis. Rasa manis duku condet berbeda dengan duku lainnya.

Baca juga: Panen Duku Condet, Anies Panjat Tangga

"Terasa sekali memang berbeda, manis, enak, rasanya enggak mau berhenti makan," kata dia.

Selain duku, buah khas Condet lainnya yakni salak. Anies berharap banyak warga yang mengkonsumsi duku dan salak condet.

"Saya ingin mengajak kepada warga Jakarta untuk lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan dan mari kita konsumsi salak condet dan duku condet," ucap Anies.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Darjamuni menyampaikan, pihaknya saat ini mengurus sertifikat tanda pendaftaran tanaman varietas duku condet di Kementerian Pertanian. Sementara untuk salak condet sudah disertifikasi.

"Untuk salak, kami sudah mendapat keputusan Menteri Pertanian, istilahnya pelepasan varietas. Jadi ditanam di mana pun, karena kita sudah punya cirinya, itu adalah khas Condet yang tidak ada di tempat lain. Kalau dukunya sedang diproses di Kementan supaya ini tetap lestari semua," kata Darjamuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com