Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingginya Penderita DBD di Jaktim Dinilai karena Berbatasan dengan Depok dan Bekasi

Kompas.com - 14/03/2019, 20:49 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menyebut, tingginya angka demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya tak murni berasal dari Jakarta Timur sendiri.

Namun, peningkatan penyebaran DBD lantaran Jakarta Timur berbatasan dengan wilayah Bekasi dan Depok.

Adapun berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per tanggal 12 Maret 2019, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan penderita DBD tertinggi, yakni 844 kasus dan ada dua yang meninggal.

Anwar mengatakan, wilayah perbatasan ini turut menyumbang jumlah penderita DBD bagi Jakarta Timur.

"Kami tinggal di daerah perbatasan. Depok itu kan berbatasan dengan wilayah timur, Bekasi dengan Cakung, boleh liat grafiknya. Itu yang di perbatasan tinggi grafik DBD-nya. Tentunya ini semua berpengaruh," kata Anwar saat ditemui di Kayu Manis, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2019).

Baca juga: Cerita Bripka Syafrul Gendong Pasien DBD Lewati Banjir Kali Dagemage di Sikka

Poin kedua menurut Anwar, beberapa penduduk yang ber-KTP Jakarta Timur ada yang sudah tinggal di Depok maupun Bekasi.

Namun saat sakit, data tersebut masuk dalam daerah administrasi Kota Jakarta Timur.

"Orang itu awalnya ber-KTP di Jaktim. Setelah nikah pindah ke Depok. Tapi ketika terjadi (sakit DBD) masih ber-KTP di Jaktim," ucapnya.

Pihaknya saat ini berupaya agar Jakarta Timur bisa menekan angka DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara fogging.

"Sudah saya instruksikan Selasa, Jumat, Minggu lakukan PSN. Itu yang paling efektif. Jangan sampai ketika ada yang positif baru fogging," tutur Anwar. 

Meski rutin melakukan fogging, ia tetap meminta warga agar mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan DBD.

Baca juga: Satu Lagi Warga DKI Meninggal Akibat DBD

"Fogging itu tidak menyelesaikan masalah. Fogging itu dampaknya banyak. Sebaiknya kita antisipatif, sebelum mereka sakit kami bersihkan lingkungan. Lakukan PSN biar masyarakat menyadari pentingnya kebersihan lingkungan," ujar Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com