Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Cheta, Penyandang Disabilitas, Jajal MRT

Kompas.com - 16/03/2019, 20:55 WIB
Cynthia Lova,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi MRTatau Mass Rapid Transport akan diresmikan pada Maret 2019.

Sebelum beroperasi, teman disabilitas mendapat kesempatan untuk ikut jajal dalam uji coba fasilitas MRT.

Uji coba penyandang disabilitas tersebut sebagai bahan masukan bagi MRT sebelum mulai beroperasi.

Kompas.com pun berkesempatan mendampingi seorang tuna netra bernama Cheta Prasetyaningrum yang tengah mencoba fasilitas MRT tersebut.

Baca juga: Ingin Ikut Uji Coba Kereta MRT? Begini Alurnya...

Cheta yang rumahnya di Sawangan, Depok naik kendaraan pribadi menuju MRT Lebak Bulus.

Cheta memarkirkan mobilnya di tempat parkir Point Square Lebak Bulus. Dari Point Square ia berjalan empat puluh meter langsung naik menuju eskalator Stasiun MRT Lebak Bulus.

Setelah sesampainya di dalam Stasiun MRT Bunderan HI, menurutnya semua tampak luas lantaran ruang publik.

Dari ekskalator menuju guiding block menurut Cheta lumayan jauh.

Baca juga: Ada MRT, Pembatasan Kendaraan Pribadi Bisa Dilakukan

"Jadi seharusnya, dari ekskalator langsung ketemunya guiding block supaya dapat ngikutin arahnya kemana karena kan luas ya," ujar Cheta kepada Kompas.com di MRT Bunderan HI, Sabtu (16/3/2019).

Meski demikian, perjalanan menuju loket terasa lebih mudah lantaran petugas MRT yang inisiatif menggandeng dirinya.

"Ketika saya agak kesulitan meraba guiding block petugas langsung inisiatif nganterin," ujar wanita berjilbab biru ini.

Sesampainya di dalam stasiun, Cheta langsung mendapat arahan dari petugas MRT.

Menggunakan tongkatnya, Cheta meraba guiding block menuju ekskalator untuk naik MRT.

Baca juga: Integrasi Pembayaran MRT, LRT, dan Transjakarta Tunggu Audit BI

"Guiding blocknya untuk diraba memang enak. Saya baru tahu ketika kita berjalan kita gunain tongkat guiding blocknya yang timbul untuk diraba dan berhenti ketika ada titik-titiknya ada di pintu orang yang mau keluar belum lagi yang guiding blocknya yang tiba-tiba terputus," jelasnya.

Apabila titik-titik guiding block ada di depan pintu masum menurutnya, para tuna netra yang mau masuk kereta agak kesulitan mengetahui apakah ada orang yang mau turun dari kereta tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com