DEPOK, KOMPAS.com - Rumah tahanan ternyata tak seseram yang dibayangkan Dede Sumantoro.
Di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Depok, narapidana kasus narkoba ini bisa menyalurkan keahliannya mencukur rambut para tahanan lain.
Kompas.com berkesempatan mengunjungi pada rumah tahanan tersebut pada Jumat (15/3/2019). Terdapat babershop dalam ruangan kecil sekitar 4 X 3 meter.
Seperti barbershop pada umumnya, ruangan tersebut dilengkapi cermin besar, kain kap penutup pakaian, alat cukur, dan kipas angin.
Para tahanan duduk mengantre untuk potong rambut. Di ruangan itu, Dede yang mengenakan kaos hitam bertuliskan Rutan Depok tengah fokus mencukur rambut tahanan.
"Saya modelnya old school ya, Pak. Dirapiin dikit kiri-kanannya," ucap pelanggannya.
Baca juga: Cerita Tukang Cukur 4 Dekade Ibu Kota, Tidur di Masjid hingga Dirampok Orang Mabok
Dede bercerita, setelah dirinya divonis 5 tahun penjara lantaran mengonsumsi narkoba, ia sempat stres dan pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. Ia memutuskan untuk bangkit dengan mengajukan dirinya menjadi tukang cukur di rutan Depok. Dede tak mau larut dalam keterpurukan dengan mencari kesibukan melalui kegiatan mencukur rambut.
Berbekal ilmu dari temannya yang membuka barbershop, ia menyalurkan keahliannya tersebut untuk menolong teman-teman narapidana yang ingin potong rambut.
Memotong rambut tahanan hingga pegawai rutan
Setiap pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, Dede menunggu datangnya pelanggan.
Mulai dari narapidana kasus pencurian, narkoba, hingga kasus pembunuhan sudah dicukur rambutnya oleh Dede. Tak hanya para tahanan, pegawai rutan bahkan ustaz di masjid rutan juga sudah menjadi langganan Dede.
Baca juga: Jadi Tukang Cukur Pribadi SBY, Agus Kerap Diminta Cukur Rambut Menteri dan Pejabat
Dede mengaku sempat takut memotong rambut para tahanan. Apalagi tahanan yang kasusnya terkenal menyeramkan.
"Ya awalnya takut apalagi yang wajahnya seram gitu kan, tapi lama kelamaan sudah terbiasa juga," ucap Dede.
Dede mengaku bersyukur diberi kesempatan dan akhirnya dipercaya menjadi tukang cukur di rutan.