Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Rekayasa Lalu Lintas Saat Debat Cawapres

Kompas.com - 17/03/2019, 14:55 WIB
Dean Pahrevi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tidak menerapkan pengalihan atau rekayasa lalu lintas di area Hotel Sultan, Jakarta Pusat saat debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres).

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, pemberlakuan lalu lintas akan berlangsung normal di sekitar Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto.

"Untuk rekayasa arus lalu lintas di Hotel Sultan saat debat, tidak ada penutupan dan pengalihan arus sehingga pemberlakuan lalu lintas akan normal," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Minggu (17/3/2019).

Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Maruf Amin Pilih Santai di Rumah

Yusuf menambahkan, pengaturan arus lalu lintas akan sama seperti debat-debat sebelumnya. Pihaknya juga mengerahkan 614 personel dari Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mengatur arus lalu lintas di area Hotel Sultan.

"Petugas yang diturunkan hanya untuk pengaturan arus lalu lintas saja. Sedangkan untuk rekayasa hanya dilaksanakan normal seperti yang disebut sebelumnya," ujar Yusuf.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, sebanyak 5.000 personel gabungan TNI/Polri dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan debat ketiga yang diikuti cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Baca juga: Ini Pembagian Segmen pada Debat Cawapres Pilpres 2019

Terdapat kantong parkir yang disediakan di area Hotel Sultan yang bisa menampung 2.000 kendaraan roda empat.

"Ada beberapa tempat parkir yang kami sediakan untuk calon presiden dan wakil presiden dan pendukungnya. (Tempat parkir) ada di sekitar Hotel Sultan dan 2.000 mobil bisa masuk," ujar Argo.

Warga atau pendukung salah satu calon juga dapat memarkirkan kendaraannya di area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno. 

Baca juga: Tak Hadiri Debat, AHY Beri Masukan ke Sandiaga

Debat Cawapres yang bertemakan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.

Debat tersebut akan disiarkan oleh Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV. Adapun, KPU mengalokasikan 450 kursi penonton untuk tamu undangan debat.

Jumlah itu terdiri dari 75 pendukung paslon nomor 01, 75 pendukung paslon nomor 02, dan 300 orang tamu undangan KPU.

Kompas TV Jelang debat calon wakil presiden yang berlangsung pada Minggu (17/3), calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengaku tidak memiliki persiapan khusus, tetapi dirinya menginginkan gelaran debat dilakukan secara santai. Ma'ruf menambahkan ada kemungkinan memasukkan ayat-ayat Al-Quran dalam debat bila diperlukan. #KampanyaMarufAmin #MarufAmin #RumahPemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com