Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir yang Ditemukan Tewas di Depok Diduga Mabuk dan Jatuh dari Turap

Kompas.com - 18/03/2019, 19:38 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolsek Pancoran Mas Kompol Roni Wowor mengatakan, Muhammad Syaifullah alias Andri (34) yang ditemukan tewas di sebuah gubuk dekat Situ Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, diduga jatuh dari turap ketinggian tiga meter. 

"Dugaan sementara korban saat akan pulang ke gubuk, korban terpeleset dan jatuh dari ketinggian tiga meter," ujar Roni di Situ Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (18/3/2019).

Gubuk tersebut adalah tempat tidur korban sehari-hari setelah beraktifitas sebagai juru parkir.

Baca juga: Juru Parkir Ditemukan Tewas dengan Luka di Gubuk Depok

Ia mengatakan, saksi melihat korban mabuk sebelum terjatuh. 

"Jadi ada saksi yang melihat di lokasi tempat korban markir di Kafe Ojolali, korban sedang mabuk," katanya. 

Polisi melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab tewasnya korban. Polisi menduga korban yang sedang mabuk menuju gubuk dengan cara memanjat. 

Baca juga: Satu Tewas, Polisi Belanda Sebut Ada Motif Terorisme pada Insiden Penembakan Trem

Menurut dia, ada dua saksi yang sempat melihat korban jatuh.

Saksi sempat menawarkan korban untuk pulang ke rumah. Namun, lanjut dia, korban tetap memilih tidur di gubuk tersebut. 

Kemudian pada pukul 13.30, warga menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan luka di wajah dalam gubuk tersebut. 

Baca juga: Empat Penambang Emas Liar Tewas di Lubang Galian di Bogor

Roni mengatakan, pihak keluarga korban tidak bersedia otopsi dan menerima kejadian ini sebagai suatu musibah. 

"Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan tidak mau korban diotopsi," ujar Roni. 

Meski demikian, pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com