Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Duga Pembajakan 2 Truk Tangki Pertamina Terencana

Kompas.com - 18/03/2019, 20:22 WIB
Tatang Guritno,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara masih menyelidiki peristiwa pembajakan dua truk tangki milik PT Pertamina (Persero) yang dilakukan sejumlah pengunjuk rasa dari Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SPAMT), Senin (18/3/2019) pagi. 

Dua truk tersebut dibajak dari dua tempat berbeda yakni pintu masuk Tol Ancol serta pintu Tol Podomoro.

"Dua truk ini baru diisi di Pertamina Plumpang, yang arah Ancol itu akan mendistribusikan BBM ke SPBU Cipinang Tangerang, sedangkan satu lainnya ke Ciawi, Bogor," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, di Mapolres Jakarta Utara, Senin.

Baca juga: Dirut Pertamina Komentari soal Truk Tangki yang Sempat Dibajak

Pihaknya menduga peristiwa ini telah direncanakan sebelumnya. 

"Kalau dari kejadiannya mereka menghadang dengan masuk ke dalam kendaraan dan mengambil alih kemudi, saya pikir ini perbuatan sudah direncanakan," katanya.

Dugaan tersebut juga diperkuat dengan fakta bahwa kendaraan tersebut dapat dikemudikan pendemo. 

Baca juga: Perampas Truk Tangki Pertamina Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

"Tidak semua orang bisa mengemudikan kendaraan ini, kalau tidak biasa pasti kesulitan mengoperasikan panel-panel di dalam," ujar Budhi.

Sementara truk diambil alih pendemo, sopir diminta duduk di belakang kursi pengemudi.

"Ya ada ancaman kekerasan dalam aksi tersebut," katanya.

Baca juga: Bajak 2 Truk Tangki Pertamina, Pengunjuk Rasa Mengaku Spontan

Adapun, unjuk rasa dilakukan sejumlah massa SPAMT yang merasa di-PHK secara tidak manusiawi oleh pihak Pertamina.

Pihak kepolisian sudah mengantongi identitas sepuluh terduga pelaku pembajakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com