DEPOK, KOMPAS.com - Pemasangan tiga alat nano bubble menjadi langkah awal dari proses revitalisasi Situ Pladen di Beji, Depok.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MR Karliansyah mengatakan, nano bubble berfungsi menambah oksigen dalam air di Situ Pladen sehingga dapat menghilangkan bau tak sedap di kawasan tersebut.
"Ini adalah langkah awal sebelum nanti dilakukan pengerukan untuk menormalisasi daya tampung Situ Pladen," ucap Karliansyah.
Pemasangan nano bubble ini disambut baik oleh seluruh warga di kawasan Situ Pladen.
Baca juga: Melihat Cara Kerja Nano Bubble di Situ Pladen Depok
Salah satunya Ketua RT 003 RW 003, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji Didi Fakhrurozi. Dia mengatakan, pemasangan nano bubble di aliran Situ Pladen membuat kadar okisgen di situ berangsur-angsur meningkat.
Didi mengatakan, awalnya kadar oksigen hanya 0,22 ppm. Setelah pemasangan alat nano bubble selama dua bulan, kadar oksigen bertambah menjadi 3,70 ppm.
Didi mengatakan, sejak pemasangan nano bubble tersebut, warna air situ lama kelamaan berubah menjadi lebih bening dari biasanya.
"Ini airnya berkembang agak bening, sebelum pemasangan nano bubble warna airnya kemerahan, hitam-hitam begitu. Apalagi kalau ada limbah dari pasar warnanya sudah cokelat," ujar dia.
Selain itu, ia menyebut ikan di Situ Pladen sudah aman dikonsumsi.
"Dulu mah ikan di Situ Pladen mana boleh dikonsumsi langsung. Paling tidak kami harus biarkan di kolam selama tiga hari dan rutin mengganti airnya tiap hari," ujar dia.
Baca juga: Sebelum Dipasangi Nano Bubble, Air Situ Pladen Kehitam-hitaman...
Didi menjelaskan, nano bubble bekerja 24 jam untuk mensterilkan air dari limbah rumah tangga yang kerap mencemari Situ Pladen.
Tiga nano bubble memiliki fungsi berbeda-beda. Ada yang sebagai penampung limbah, membuang limbah racun, alat pembuang, dan pemasok oksigen.
Alat tersebut bewarna biru. Saat nano bubble berputar, terdapat buih-buih putih muncul ke permukaan air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.