JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menemukan 7.554 data ganda untuk Pemilu 2019.
Ribuan data ganda ditemukan karena nama dan tanggal lahir pemilih yang sama.
"Update data ganda sendiri itu tidak banyak temuan kami. Jumlah kehandalannya contohkan misalnya dua kali (tanggal lahir dan nama) maka tercatatnya dua kali," ucap Ketua Divisi Program dan KPU DKI Jakarta Pratono Samino di Kantor KPU DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Suami Istri Mantan TKI di Malaysia Terdaftar Jadi Pemilih Ganda di Pasangkayu
Pemilih ganda terbanyak terdapat di Jakarta Timur yakni 4.077 data.
Selanjutnya, di Jakarta Selatan yaitu 2.217 data ganda.
Diikuti Jakarta Barat 890, Jakarta Pusat 201, Jakarta Utara 157, dan yang terakhir yaitu Kepulauan Seribu 12 data pemilih ganda.
Baca juga: Ratusan Pemilih Ganda Ditemukan dari Daftar Pemilih Hasil Perbaikan di Bangka Belitung
Pratono mengatakan, ada lima elemen yang mempengaruhi terjadinya data pemilih ganda.
"Data ganda itu ada lima elemen yang sama yaitu NIK, nama, tempat lahir, tanggal lahir, dan alamat sama itu kita pastikan sama (data ganda)," ujarnya.
Menurut dia, kemunculan data pemilih ganda ini wajar terjadi lantaran banyaknya pemilih yang terkadang memiliki data sama.
"Nah untuk yang ini kita pastikan sedikit sekali dibandingkan 7 juta pemilih. Itu nothing. Bersih dari data ganda," ujar Pratono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.