Abah mengaku menyewa mobil tersebut dengan tarif Rp 80.000 per setengah hari dari tetangganya.
"Saya berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB biasa diantar pakai mobil sewaan," kata Abah ketika ditemui di Kantor Dinsos Kota Bogor.
Menurut Abah, harga Rp 80.000 per setengah hari itu sudah termasuk sewa sopir. Abah menyewa mobil dengan alasan memudahkan ia berpindah lokasi mengemis.
Sebab, Abah kini sulit berjalan kaki jauh. Ia biasa mengemis di lampu merah Yasmin atau simpang Lotte Mart, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Baca juga: Pengemis di Bogor yang Diduga Punya Mobil Kena Penertiban Satpol PP
Dalam sehari, Abah mengaku mendapatkan uang Rp 150.000 hingga Rp 200.000 dari mengemis.
Namun, saat diamankan oleh Satpol PP Kota Bogor, Abah yang memulai mengemis sejak pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB itu sudah mengantongi uang Rp 130.000.
Maman, sopir Abah, mengaku satu tahun menjadi sopir sewaan.
Maman menyebut penghasilan Abah Nur bisa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 400.000 sehari.
"Iya kalau lagi ramai lagi dapat banyak bisa Rp 300.000-Rp 400.000, saya juga suka dikasih Rp 50.000 tetapi kalau lagi dapat banyak, kalau biasanya benar Rp 150.000, cuma kalau lagi ramai memang dapat lebih," kata dia.
Abah diamankan oleh petugas Satpol PP Kota Bogor, Rabu (20/3/2019).
Pria yang diketahui tinggal di wilayah Leuwiliang itu dijaring ketika sedang bersembunyi di warung sebelah Masjid di Jalan KH Abdullah Bin Nuh dekat Simpang Semplak.
Foto Abah Nur atau Herman saat akan membuka pintu mobil viral di media sosial.