Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Akan Perpanjang Rute MRT hingga 231 Kilometer, Ini Rinciannya

Kompas.com - 20/03/2019, 21:52 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperpanjang rute transportasi massal moda raya terpadu (MRT) Jakarta hingga 231 kilometer. Saat ini, MRT Jakarta baru dibangun 16 kilometer dari Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Perpanjangan rute MRT Jakarta menjadi salah satu proyek dalam proposal senilai Rp 571 triliun yang diajukan ke Presiden Joko Widodo.

"Pengembangannya adalah dari 16 kilometer menjadi 231 kilometer," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar saat dihubungi, Rabu (20/3/2019).

William menyampaikan, MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI menjadi bagian dari koridor utara-selatan. PT MRT akan menuntaskan koridor tersebut dengan membangun fase 2 rute Bundaran HI-Kota sebagai bagian dari perpanjangan rute MRT.

Baca juga: Proyek Infrastruktur Rp 571 Triliun untuk Perpanjangan Rute MRT hingga LRT

Panjang MRT Jakarta koridor utara-selatan mencapai 26 kilometer.

"Menuntaskan utara-selatan, jadi 16 kilometer tambah kurang lebih sekitar 10 kilometer ke utara," kata dia.

Koridor timur-barat

Kemudian, PT MRT Jakarta akan membangun MRT koridor timur-barat. Koridor ini terbentang dari Ujung Menteng, Jakarta Timur, sampai ke Kalideres, Jakarta Barat.

"Yang kedua menuntaskan yang timur-barat dari Ujung Menteng ke Kalideres, 31 kilometer," ucap William.

Baca juga: Ini Tarif Park and Ride MRT Lebak Bulus di Eks Lahan Polri

Perpanjangan rute MRT Jakarta juga dilakukan dengan membangun jalur kereta layang atau loopline. Loopline dibagi menjadi dua, yakni dalam kota dan pinggir kota.

"Ada yang inner loopline, loopline dalam kota; ada yang outer loopline, loopline di pinggiran, itu totalnya 100 kilometer," tutur William.

Sisanya, PT MRT Jakarta akan membangun jaringan pendukung MRT yang disebut crossing line atau diagonal line. William belum menjelaskan rinci soal crossing line tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengajukan proyek infrastruktur dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (19/3/2019).

Baca juga: Tarif Belum Ditentukan, Bagaimana Nasib MRT Setelah Diresmikan?

Nilai proposal yang dibawa Anies mencapai Rp 571 triliun.

Anies menyebut, dana itu akan digunakan sebagian untuk membangun infrastruktur transportasi massal.

Menurut rencana, akan ada perpanjangan rel untuk kereta rangkaian listrik (KRL), MRT sepanjang 231 kilometer, dan light rail transit (LRT) hingga 120 kilometer.

Proyek transportasi dengan proyek pipa air bersih dan pengolahan air limbah itu akan menghabiskan biaya Rp 571 triliun dan dikerjakan selama 10 tahun.

Anggarannya bakal bersumber dari pinjaman.

"Nanti akan dicarikan dana-dana sebagian pinjaman sebagian APBN, belum ditentukan sekarang, tetapi angka besarnya akan pinjaman," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com