Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gorila di Ragunan Kesal Diusili Pengunjung dan Dengar Suara Keras Ponsel

Kompas.com - 21/03/2019, 10:19 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak tahun 2002, tiga ekor gorila hadir di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

Keberadaan Komu, Kumbo, dan Kihi menjadi primadona di Pusat Primata Schmutzer itu. Banyak pengunjung berlama-lama melihat tingkah ketiga gorila itu dan memotretnya.

Namun, menurut perawat gorila, Dwi Suprihadi, banyak pengunjung usil yang memancing kemarahan satwa-satwa mereka.

Baca juga: Cerita Dwi Suprihadi Dicolek Gorila di Ragunan hingga Dibuat Kaget

Biasanya, saat Gorila tengah beristirahat di kandang tertutup, terkadang pengunjung melempari batu hingga meneriaki gorila-gorila tersebut.

"Memang beberapa pengunjung yang berprilaku suka mengusik, menggaggu, jadi kadang mereka (gorila) tidak suka teriakan dan suara berisik. Kadang mereka (gorila) lagi diam dilempar (batu). Biasanya mereka (gorila) akan respons dengan memukul besi atau teriak," ujar Dwi saat ditemui Kompas.com di dekat kandang gorila, Taman Margasatwa Ragunan, Rabu (20/3/2019).

Gorila yang marah biasanya langsung ditenangkan Dwi dengan cara mengalihkan perhatiannya.

Caranya, memberi camilan berupa kurma atau kisimis.

Baca juga: Kisah Mengasuh Gorila di Ragunan dan Cara Mengatur Pola Makannya...

Ia juga akan langsung menegur para pengunjung usil tersebut karena perbuatan mereka bisa membahayakan hewan, maupun dirinya sendiri.

"Ya untuk pengunjung kalau mereka lagi istirahat jangan diganggu lah, karena mereka sama dengan kita, ada jam makan, ada jam bermain, ada jam beristirahat," jelas Dwi.

Ia juha mengimbau para pengunjung untuk tidak menghidupkan suara ponsel terlalu keras di sekitar kandang gorila.

Baca juga: Cerita Perawat di Ragunan yang Dampingi Siamang Sakit...

"Si Kihi ini agak sensitif dari yang lain. Jadi kalau dia dengar suara musik atau apa gitu dari ponsel pengunjung, bisa terganggu. Kalau komu sama kumbo masih bisa tahan, kata Dwi.

Ia berharap pengunjung yang datang menaati peraturan dan menjaga ketenangan di sekitar kandang gorila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com