JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President Parking Management PT Jakarta Utilitas Propertindo, Wahyu Anjar Kurniawan mengatakan, fasilitas park and ride untuk penumpang MRT yang akan dibangun di lahan milik PT Jakarta Tourisindo di Fatmawati, Jakarta Selatan, rentan disalahgunakan.
Lahan parkir yang akan dibangun khusus untuk pengguna MRT Stasiun Fatmawati itu bertarif parkir murah tetapi berpotensi tidak tepat sasaran. Menurut dia, orang yang bukan pengguna MRT akan parkir di tempat itu. Setelah parkir kendaraan di sana, mereka bisa saja tidak naik MRT tetapi pergi ke tempat lain di sekitar Fatmawati.
Baca juga: Bakal Jadi Park and Ride untuk Stasiun MRT, Begini Kondisi Lahan Jakarta Tourisindo
"Karena kan di sekitar daerah itu banyak daerah komersial dan parkirnya jauh lebih mahal dari pada park and ride. Nanti disalahgunakan dengan orang yang mau ke sekolah atau ke tempat tempat lain," kata dia Jumat (22/3/2019).
Karena itu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan MRT guna mengintegrasikan tiket parkir dengan tiket MRT.
"Saya minta satu kartu berbentuk sistem yang integrated dengan sistem kartu saya. Jadi bagaiamana orang bisa masuk ke parkir menggunakan kartu tersebut sampai masuk ke MRT dengan kartu yang sama," ujar dia.
Namun proses tiketing itu masih dalam pembahasan pihaknya dengan MRT. Dirinya belum bisa memastikan kapan rancangan tersebut akan rampung.
"Tergantung MRT-nya, katanya sih 3 sampai 6 bulan ke depan. Memang sistem parkir kita perlu inject dengan sistem MRT-nya," ujar dia.
Baca juga: Transjakarta Siapkan Bus dari Park and Ride ke Stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati
Tarif parkir di fasilitas park and ride itu sebesar Rp 5.000 untuk mobil, Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 1.000 untuk sepeda.
Tarif itu mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2017 tentang Tarif Layanan Parkir, Denda Pelanggaran Transaksi dan Biaya Penderekan atau Pemindahan Kendaraan Bermotor.
Dalam waktu dekat, lahan parkir tersebut akan dibuka dan mulai beroperasi
"Insya Allah Minggu depan masih dengan sistem manual. Tetap terintegrasi dengan MRT. Tetapi masih menggunakan kertas tiket biasa," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.