Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Saat Ditangkap, Pengedar Narkoba di Tangsel Tewas Ditembak

Kompas.com - 25/03/2019, 14:19 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pengedar narkoba ditembak polisi karena melawan saat ditangkap pada Sabtu (23/3/2019) malam di Kampung Lengkong Kulon, Kecamatan Pengadegan, Tangerang Selatan.

Kapolsek Serpong Komisaris Stefanus Luckyto mengatakan, tersangka yang berinisal BS (24) ditembak karena sempat melawan petugas dengan sebuah pisau lipat.

"Pelaku melakukan perlawanan dan anggota melakukan tembakan peringatan sebanyak tiga kali namun pelaku tetap melakukan perlawanan sehingga anggota melakukan penembakan ke bagian bawah pelaku," kata Luckyto saat dikonfirmasi Kompas.com Senin (25/3/2019).

Baca juga: BNN Bekuk 2 Pengedar Narkoba Jaringan Malaysia di Depok

Luckyto mengatakan, pelaku yang sudah tertembak masih bisa melarikan diri dari petugas.

Polisi kemudian melakukan pencarian di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan sejumlah rumah sakit terdekat untuk mengetahui keberadaan BS.

Akhirnya pada Minggu (24/3/2019) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, pelaku ditemukan di sebuah rumah kosong di Kelurahan Lengkong Kulon, Pengadegan, Tangerang Selatan.

"BS dikira tidur, kemudian dibangunkan. Ternyata ada luka di bokong dan sudah meninggal," kata Luckyto.

Diduga, BS meninggal akibat pendarahan karena tak mendapatkan perawatan medis setelah terkena tembakan.

Polisi kemudian melakukan penyisiran di sekitar lokasi dan menemukan sebuah pisau lipat yang digunakan sebelumnya untuk menyerang petugas dan sebuah bungkus rokok yang berisi narkoba jenis sabu-sabu seberat 5 gram.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Steve Emmanuel Bukan Pengedar Narkoba

Adapun penangkapan BS dilakukan setelah polisi mengamankan tersangka lainnya berinisial SBS (24) hari Sabtu di Perumahan Anggrek Loka BSD, Rawabuntu, Serpong, Tangerang Selatan.

Kepada polisi, SBS mengaku sudah 10 kali melakukan jual beli narkoba ke tersangka BS. Setelahnya, petugas langsung bergerak mengejar BS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com